Nakita.id - Pelawak senior Tri Retno Prayudati menggemparkan publik lantaran terjerat kasus narkoba bersama sang suami, Iyan Sembiring.
Sahabat Sule dan Andre Taulany ini ditangkap di rumahnya di jalan Tebet Timur, Jakarta Selatan pada, Jumat (19/7/2019) pukul 13.15 WIB.
Saat digeledah, di rumah Nunung ditemukan barang bukti berupa sabu-sabu seberat 0,36 gram.
Kepada petugas Nunung mengaku sudah menggunakan barang haram tersebut selama 5 bulan dengan alasan menambah stamina kerja.
Sementara saat digeledah, ia juga berusaha menghilangkan barang bukti dengan membuang narkoba ke toilet.
Rupanya kabar penangkapan Nunung ini telah sampai ke telinga keluarga besar yang berada di Kota Solo.
Dikutip dari TribunSolo, awak media berhasil bertemu dengan salah satu adik Nunung yang bernama Wulantri alias Nunik (40).
Darinya didapat informasi bahwa keluarga mengaku sangat terkejut mendengar kabar tertangkapnya Nunung karena narkoba.
Baca Juga: Dipaksa Berhubungan Intim Saat Menstruasi, Manohara Odela Dibayangi Infeksi Seksual Menular
Bahkan Nunik juga mengatakan ibunda Nunung pun langsung menangis mendengar kabar tersebut.
"Ibu nangis tadi tidak nyangka juga kabar itu," papar Nunik.
Nunung memang selama ini dekat dengan ibundanya dan selalu bercerita segala permasalahannya.
Sang ibu hingga saat ini pun masih syok akibat kabar penangkapan tersebut.
Pihak keluarga merasa ada orang lain yang memengaruhi Nunung untuk menggunakan Narkoba.
Tak hanya itu rupanya kabar penangkapan Nunung ini juga berimbas pada anak bungsunya yang masih duduk di kelas 3 SD.
Anak Nunung ini mengaku menangis setelah dibully teman-temannya di sekolah.
"Anak mbak Nunung yang paling kecil itu juga menangis karena dibully temanya di Sekolah, tadi minta jemput pulang semua," papar Nunik.
Nunik ingin agar warganet tidak melakukan pembulian kepada keluarganya agar psikologis anak tidak terdampak.
Seperti kita tahu, bullying bisa berdampak buruk bagi Si Kecil.
Bahkan anak-anak yang dirundung baik secara verbal atau fisik dapat meningkatkan risiko depresi bertahun-tahun.
Melansir dari Livescience.com, sebuah studi baru menemukan bahwa anak-anak yang sering diintimidasi ketika mereka berusia 8 tahun lebih mungkin mendapatkan gangguan kejiwaan dibandingkan dengan anak-anak yang tidak diintimidasi.
Dalam jurnal yang dipublikasikan oleh JAMA Psychiatry juga menyebutkan, anak yang mendapatkan perilaku bullying di masa kecil berpotesi mengalami depresi di waktu dewasa.
Baca Juga: Diduga Sering Jadi Tempat Transaksi Narkoba, Sang Adik Ungkap Fakta tentang Rumah Nunung
Dalam penelitian lain, menunjukkan bahwa ada hubungan antara intimidasi dengan risiko masalah kesehatan mental selama masa kanak-kanak, seperti harga diri rendah, kinerja sekolah yang buruk, depresi dan peningkatan risiko untuk bunuh diri.
Dari hasil penelitian itu, sekitar 20 persen dari mereka yang menjadi korban bullying saat anak-anak memiliki masalah kesehatan mental yang memerlukan perawatan medis ketika remaja atau dewasa muda.
Artikel ini pernah tayang di Tribun Style dengan judul "Tangis Anak Nunung yang Masih Kelas 3 SD Pecah Dibully Teman Sekolah Karena Ibunda Terjerat Narkoba"
Source | : | nakita,livescience,Tribun Style |
Penulis | : | Kunthi Kristyani |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR