Obat-obatan flu dan batuk yang dijual bebas mengandung sedikitnya enam jenis zat kimia untuk mengatasi berbagai gejala influenza, misalnya batuk, pilek, atau sakit kepala.
Bila memungkinkan pilihlah obat yang mengandung zat aktif yang spesifik dengan keluhan yang diderita.
Moms juga harus mewaspadai penggunaan obat dekongestan (pelega hidung).
Konsumsi obat ini sebaiknya sangat dihindari pada trimester pertama.
Penelitian menunjukkan bahwa obat ini meningkatkan risiko cacat bawaan pada janin.
Sebagai alternatif, Moms bisa menggunakan obat tetes atau spray di saluran napas.
"Obat yang dipilihkan biasanya parasetamol untuk demam. Obat lainnya seperti antihistamin pun pasti dipilihkan yang paling aman, begitu juga antibiotik jika perlu," jelasnya.
Untuk mengatasi penyakit tersebut, Moms bisa melakukannya dengan cara-cara alami.
Baca Juga: Dipaksa Berhubungan Intim Saat Menstruasi, Manohara Odela Dibayangi Infeksi Seksual Menular
Alih-alih minum obat batuk saat hamil, Moms hanya perlu memperbanyak istirahat saat terserang flu dan batuk.
Selain itu, Moms juga perlu minum lebih banyak air putih dan dilengkapi dengan vitamin yang memperkuat daya tahan tubuh.
Namun bila penyakit semakin parah, ada baiknya Moms berkonsultasi dulu pada dokter sebelum meminum obat.
Dokter akan memberikan obat dengan risiko yang paling kecil untuk ibu hamil.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR