Nakita.id - Ada banyak cara yang bisa Moms dan Dads lakukan agar anak termotivasi untuk belajar di sekolah, mengerjakan PR hingga menyikat gigi.
Namun, jika anak belum termotivasi sebaiknya jangan mengatakan mereka 'malas' atau 'bodoh' ya Moms.
Karena cara ini bisa termasuk labelling pada anak, yang akan berdampak bagi tumbuh kembangnya kelak.
Sebaiknya lakukan dengan cara yang lebih bijaksana, tidak membentak, memarahi atau bahkan memberi anak label.
Berikut cara yang dapat Moms lakukan, dikutip dari laman parents.
1. Pertimbangkan lagi dalam memberikan hadiah
Apakah Moms suka memberi anak hadiah jika mereka berhasil melakukan sesuatu?
Meski baik, tetapi efek imbalan ini hanya berdampak sementara Moms.
"Memang benar hadiah akan memotivasi orang untuk melakukan kegiatan," kata Edward Deci, Ph.D., profesor psikologi di University of Rochester.
Tetapi, Edward Deci menambahkan perilaku ini dapat membuat anak menjadi ketergantungan.
"Yang terjadi adalah akan menjadi tergantung pada hadiah, dan berhenti ketika hadiah tidak lagi diberikan. Contohnya ketika orang dewasa pergi bekerja untuk mendapatkan bayaran, tetapi jika bayarannya berhenti, mereka juga akan berhenti pergi bekerja," ungkapnya.
Karena, pemberian hadiah tidak akan membangun karakter anak atau membuatnya termotivasi.
Daripada memberikan anak hadiah, cara lain yang bisa Moms lakukan yaitu dengan mendukungnya dengan kegiatan yang mereka sukai dan membuatnya merasa senang sampai berhasil melakukannya.
Dengan begitu, anak dapat mempelajari suatu hal yang baru dan senang karena telah melakukannya dengan baik.
2. Membuka percakapan penuh makna dengan anak
"Pembicaraan antara orangtua dengan anak sangat penting untuk memotivasi anak," kata Dr. Deci.
Sebab, secara alami anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar.
Oleh karena itu, ajak anak berbicara agar memahami hal tersebut sehingga bisa meningkatkan kecerdasan mereka.
Dr. Deci menyarankan, agar orangtua mulai melihat suatu masalah dari sudut pandang anak ketika mereka tidak mau atau menolak tugas yang diberikan sejak awal.
Kemudian bicarakan dengan cara yang baik pada anak dan jangan memaksanya.
Moms bisa mencoba menanyakan pada anak bagaimana rasanya jika ikut melakukan tugas tertentu bersama-sama.
Komunikasi yang baik dapat membuat anak termotivasi dan bertanggung jawab.
3. Mengetahui kekurangan anak
Mengetahui kekurangan anak saat melakukan tugas tertentu, bisa meningkatkan motivasi mereka.
Jangan pula memaksa anak melakukan tugas yang tidak mereka sukai.
Atau Moms bisa mencoba dengan menggunakan sedikit kreativitas yang lebih menarik agar anak bersedia mengerjakannya.
Misalnya berlomba dengan Dads untuk pergi ke tempat tidur, atau menggunakan boneka saat meminta anak mengerjakan sesuatu.
4. Pertimbangkan kemampuan anak
Jangan memaksa anak melakukan tugas yang tidak bisa mereka lakukan, sebaiknya pertimbangkan kemampuan yang anak miliki.
Lakukan pula komunikasi yang bermakna dengan anak, dan tanyakan apa yang mungkin menghalanginya.
Jika Moms membutuhkan lebih banyak jawaban, bicaralah dengan gurunya di sekolah, dokter anak, atau penasihat.
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Kalimat yang Dilarang Dikatakan Saat Mendidik Anak
5. Berikan apresiasi
Berikan apresiasi pada anak, ketika mereka sudah mulai bisa bangun pagi meski Moms harus membangunkannya terlebih dahulu.
Hargai usahanya, dan ungkapkan jika Moms sangat senang membangunkan mereka di pagi hari tanpa harus terburu-buru untuk pergi ke sekolah.
"Anak-anak ingin menyenangkan orangtua mereka," kata Dr. Kennedy-Moore, psikolog dan penasihat orangtua.
"Rasa koneksi itu sangat memotivasi. Pujilah anak-anak dengan sungguh-sungguh, tetapi berhati-hatilah dengan cara memuji, tetap fokus pada upaya dan hasil," paparnya.
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Era Media Sosial, Membanding-bandingkan Anak Apakah Berbahaya?
6. Memimpin dengan memberi contoh
Bila Moms dan Dads bertengkar, ada baiknya jangan dihadapan anak.
Namun, selesaikan dengan cara penuh kasih sayang dan mengagumkan.
Tidak hanya itu, usahakan baik Moms atau Dads selalu menggunakan kata 'tolong' atau 'terima kasih' setiap kali atau selesai mengerjakan sesuatu.
Ketika Moms sedang menelepon dan anak ingin mendapat perhatian, jangan katakan padanya 'hanya sebentar' jika itu akan memakan waktu lebih dari 20 menit.
Cobalah memimpin dengan memberi contoh yang baik untuk anak ya Moms.
Source | : | parents.com |
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR