Nakita.id – Moms tentunya ingin tumbuh kembang Si Kecil yang optimal agar ia bisa menjadi versi terbaik dari dirinya.
Betul tidak Moms? Karena itu untuk menjadikan Si Kecil versi yang terbaik maka Moms juga harus memberikan yang terbaik.
Tahukah Moms kalau tumbuh kembang Si Kecil yang optimal ternyata dipengaruhi oleh kegiatan bermainnya?
Sekarang ini banyak anggapan bahwa Si Kecil yang berprestasi adalah mereka yang menghabiskan waktunya untuk belajar akademis saja.
Baca Juga: Orang Terkaya di Dunia Hadiri Final Sepak Bola Putri Asian Games 2018, Tak Sungkan Foto dengan Fans!
Nyatanya dengan jam sekolah yang panjang serta pelajaran tambahan atau les untuk Si Kecil yang tidak memiliki gangguan kecerdasan akan menurunkan atensi dan konsentrasinya.
Sehingga Moms perlu mendukung tumbuh kembang Si Kecil dengan menyelaraskan akademis dengan kegiatan bermain mereka.
Seorang Psikolog Anak Roslina Verauli mengatakan bahwa penting untuk Si Kecil yang berusia 6-12 tahun untuk punya waktu bermain yang terorganisir seperti olahraga.
Baca Juga: Suasana Haru Keluarga yang Jenguk 12 Anak Tim Sepak Bola Thailand
“Anak-anak se-dunia sedang semangat sekali mengikuti olahraga salah satunya adalah sepak bola,” ujar Roslina Verauli, psikolog anak saat ditemui di acara Danone-AQUA Gelar Final Nasional AQUA Danone Nations Cup Ke-16.
Ia memaparkan bahwa bergabung dengan tim sepak bola penting dibandingkan belajar akademis sepanjang waktu.
Ia juga memaparkan sebuah riset tentang hubungan olahraga dengan belajar akademis.
Ternyata saat anak diberikan waktu kegiatan olahraga di jam sekolah, justru performa akademis anak-anak mengalami peningkatan.
Selain itu, kegiatan ini sangat bagus untuk kesehatan tubuh Si Kecil agar tetap bugar sesuai usia mereka yaitu 6-12 tahun.
Baca Juga: Setiap Lihat Foto Mendiang Anak, Aming Akui Yakin Dirinya Masuk Surga,
Bukan hanya kompeten secara fisik melainkan mereka juga berkompeten secara emosional dan sosial jika olahraga.
Kecenderungan agresivitas kepada Si Kecil yang diberikan kesempatan untuk bermain dalam bentuk olahraga, seperti sepak bola akan berkurang dan lebih meningkatkan rasa percaya diri.
Selain itu sepak bola akan membuat atensi, konsentrasi, serta keterampilan sosial Si Kecil akan menjadi lebih baik.
Melalui sepak bola juga Si Kecil akan mulai mengembangkan kemampuan followership dan leadership mereka.
Bahkan Si Kecil juga akan mampu mentransfer nilai-nilai yang mereka dapatkan di lapangan pada saat mereka latihan bola ke ruang kelas.
Ini terlihat dalam bentuk kemampuan Si Kecil saat berkolaborasi, berdiskusi di kelas, bahkan sampai ke senang menikmati tantangan akademis yang ada di sekolah.
Jadi Moms diharapkan bukan hanya memberikan nutrisi, kasih sayang, dan pendidikan saja yang baik.
Melainkan mengenalkan pelajaran kehidupan ke Si Kecil sejak dini akan memberikan tumbuh kembang yang optimal.
Melalui kegiatan olahraga, terutama sepak bola maka Si Kecil akan mempelajari nilai-nilai kehidupan di luar akademis.
“Melalui sepak bola anak akan dapat belajar mengenai kebersamaan, kejujuran, rendah hati saat menang dan lapang dada saat kalah.” Ujar Roslina Verauli kepada Nakita.id saat ditemui di acara Danone-AQUA Sabtu (27/7/2019).
Sehingga kegiatan sepak bola ini pun menjadi sangat bermanfaat untuk tumbuh kembang mental Si Kecil.
Selain itu bergabung dengan olahraga yang terorganisir akan membuat Si Kecil yang pemalu berkurang kecemasan sosialnya.
Karena dengan berkumpul bersama teman-teman seusianya itu akan membantu mereka berkomunikasi dengan dunia luar.
Akan tetapi semua proses ini sangat penting untuk didukung oleh Moms sekalian.
Baca Juga: Beri Dukungan Pada Jefri Nichol, Baim Wong Akui Pernah Mencoba Ganja,
Roslina pada acara ini juga menghimbau orangtua yang suka memberikan les kepada Si Kecil yang tidak memiliki gangguan kecerdasan.
“Untuk anak yang tidak memiliki gangguan kecerdasan, lebih baik alokasikan waktunya untuk bermain. 1-2 jam dalam sehari bagus sekali untuk mereka yang berusia 6-12 tahun. Hal ini untuk meminimalisir adanya kekurangan kebutuhan emosional oleh Si Kecil. Sehingga akan berdampak ke atensi dan konsentrasi mereka saat belajar,” pungkas Roslina.
Melalui acara ini juga, mengingat betapa pentingnya jam main yang dialokasikan untuk olahraga, Danone-AQUA memperkenalkan acaranya.
Sudah 15 tahun Danone-AQUA berkomitmen untuk mendukung perkembangan sepak bola tanah air.
Sehingga mereka bisa melahirkan bintang-bintang sepak bola yang berkualitas di Tim Nasional U-16.
Ada juga Andik Vermansah, Fadilah Nur Rahman, Evan Dimas yang merupakan alumni dari AQUADNC.
“AQUADNC membuka jalan bagi saya, sehingga saya mendapatkan pengalaman, keterampilan, dan kepercayaan diri hingga saya dapat mewakili Indonesia,” ujar Fadilah Nur Rahman selaku alumni AQUADNC yang berhasil mengharumkan nama Indonesia dalam piala AFF 2018 pada tingkat U-16.
Baca Juga: Tommy Kurniawan Tak Hadir di Pernikahan Mantan Istrinya, Tania Nadira:
AQUADNC percaya sepak bola dapat membentuk karakter anak-anak Indonesia, oleh karena itu adanya AQUADNC ini bukan hanya untuk berkompetisi.
Melainkan juga untuk berpartisipasi dalam serangkaian coaching clinic yang telah disiapkan Danone-AQUA untuk membantu perkembangan karakter dan kemampuan mereka.
Pada AQUADNC ke-16 2019 ini tercatat sudah lebih dari 70.000 anak dan hampir 5.000 tim yang berjuang melewati babak seleksi regional.
Sehingga kini ada 200 anak terpilih dan mewakili 16 tim yang akan berlaga untuk merebutkan kesempatan bertanding di Final Dunia Danone Nations Cup di Barcelona, Spanyol Oktober 2019 mendatang.
Baca Juga: Gunung Tangkuban Perahu Erupsi, Wirang Birawa: 'Setelah Ini Ada Lagi yang Itu, Ini yang di Sana'
Selain membekali keterampilan bermain sepak bola, di dalan AQUADNC juga memastikan semua anak mendapatkan hidrasi yang baik untuk mendukung performa mereka.
Danone-AQUA berkomitmen untuk memberikan kebaikan alami dari air mineral yang baik untuk meningkatkan konsentrasi mereka.
Sehingga anak-anak U-12 yang terdaftar sebagai peserta AQUADNC dapat berjuang untuk meraih mimpi mereka seperti alumni terdahulunya.
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR