Namun, karena fenomena alam itu banyak hal yang tidak pasti, banyak hal yang kompleks, SOP yang ada mewajibkan kita menunggu sampai dua jam dari perkiraan kedatangan terakhir (19.35)," ujar Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG.
Melansir dari 'Tribun Timur', seorang pakar tsunami dari Kementrian Kelautan dan Perikanan, Abdul Muhari menyebut kalau gempa 7,4 SR yang mengguncang Banten terjadi dengan mekanisme sesar naik.
"Tapi oblique, naik miring," ungkapnya.
Gerak sesar oblique sendiri pernah menjadi penyebab gempa besar di Aceh pada tahun 2012 silam, yang disertai tsunami kecil di sejumlah tempat.
Mekanisme gempa sesar naik merupakan salah satu syarat terjadinya tsunami, selain magnitudo gempa yang besar serta lokasi gempa di zona subduksi atau pertemuan 2 lempeng.
Gempa Banten yang terasa hingga Jakarta, Depok, Bekasi, dan bahkan Solo ini berpusat di Megathrust Selat Sunda, wilayah pertemuan dua lempeng yang berpotensi membangkitkan gempa hingga magnitudo 8,8 dan tsunami lebih dari 20 meter.
Baca Juga: Menyedihkan! Anggota Paskibra Meninggal Dunia Saat Latihan, Paman:
Abdul sendiri lewat analisis data telah mendeteksi adanya potensi gelombang tsunami di selatan Banten.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | Kompas.com,Tribun Timur,Wartakota |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR