Sementara penelitian lain yang pernah dipublikasikan oleh US National Library of Medicine National Institutes of Health menemukan, vitamin D dapat mencegah bayi terlahir di bawah bobot normal, pre-eklamsia, serta bayi terlahir prematur.
Sebagian besar bayi yang terlahir prematur terjadi karena infeksi yang menyerang uterus dan masuk ke plasenta.
Kadang, anak yang terlahir secara prematur tidak memberikan tanda-tanda apapun saat masa kehamilan, sehingga sulit untuk melakukan diagnosa terhadap hal ini.
Baca Juga: Hamil Anak Kembar, Syahnaz Sadiqah Masih Nekat Pakai High Heels, Ternyata ini Risiko Fatalnya
Menurut penelitian yang dilakukan oleh University of California mengatakan, vitamin D yang dikonsumsi selama masa kehamilan mampu menstimulasi kekebalan tubuh janin.
Hal ini tentu sangat penting untuk melawan infeksi dan mencegah kelahiran secara prematur.
Selain itu, vitamin D berperan untuk membunuh bakteri dan juga menekan terjadinya peradangan pada rahim yang dapat menyebabkan kelahiran preamatur.
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Source | : | Forbes |
Penulis | : | Bela Moneta |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR