Nakita.id - Menjadi grup musik papan atas di belantika musik internasional tentu menjanjikan ketenaran dan kekayaan yang melimpah ruah.
Moms mungkin sering melihat sendiri musisi-musisi internasional yang langganan memuncaki tangga lagu dunia kerap mengunggah hidupnya yang mewah.
Tak bisa dipungkiri, musisi kelas dunia memang punya harga selangit hanya untuk satu kali tampil, belum lagi musik yang laku keras di pasaran.
Wajar jika mereka pun bergelimang harta hasil usaha keras di bidang yang mereka tekuni.
Termasuk grup musik asal Dublin, Irlandia, yang baru-baru ini menggelar konser mereka di Indonesia.
Bagi generasi 90-an, Moms pasti pernah dengar grup musik Westlife.
Grup yang awalnya beranggotakan 5 orang pemuda asal Irlandia ini memang sempat jadi sensasi musik dunia.
Di era 90-an, Westlife digemari banyak orang, terutama remaja-remaja putri di seluruh dunia.
Melansir Kompas.com, bahkan pada konser mereka yang digelar di BSD, Tangerang, Selasa (6/8/2019) dan Rabu (7/8/2019) kemarin, masih banyak penggemar yang rela merogoh kocek dalam-dalam untuk melihat mereka tampil.
Westlife yang kini beranggotakan 4 orang yakni Shane, Mark, Kian, dan Nicky itu memang tak muda lagi.
Westlife bahkan sempat memutuskan bubar pada 2012 silam, lalu akhirnya reuni di tahun 2018 dan menggelar tur konser di beberapa negara, termasuk Indonesia.
Sampai hari ini Westlife memang masih memiliki tempat spesial di hati para penggemarnya.
Lagu mereka yang masih banyak didengarkan dan nama yang sulit dilupakan, mungkin tak pernah terbayangkan jika salah satu anggota mereka sempat merasakan pahitnya kesulitan ekonomi.
Bahkan hal ini terjadi bukan sebelum mereka sukses sebagai Westlife, ia justru merasakannya setelah mencapai puncak popularitas.
Ialah Shane Filan, pria bersuara emas anggota Westlife ini pernah terpuruk di jurang kebangkrutan.
Melansir Express.co.uk, Shane awalnya tak menyadari dirinya berada di keadaan sulit.
Tahun 2012 silam Shane mengalami kebangkrutan setelah usaha properti bersama saudaranya runtuh akibat krisis global melanda pada tahun 2008.
Saat itu Shane memang tak lagi aktif sebagai penyanyi, ia menggantungkan hidup pada bisnis yang dijalankan.
Ternyata uangnya sudah semakin menipis, sampai ia memeriksa tabungannya, dan Shane menyadari hidupnya ada di tengah kesulitan.
Ia pun semakin menyadari situasi pelik ini ketika putranya meminta dibelikan mainan yang harganya tak seberapa.
Shane sampai menangis karena ia tak bisa memenuhi keinginan anaknya, padahal dahulu ia hidup bergelimang harta.
"Saya tak punya uang, tak punya pekerjaan, serta tidak mengetahui solusi situasi ini. Uang saya hanya cukup untuk makan, dan itu sangat menakutkan," cerita Shane.
Beruntung ia mulai bisa bangkit dan kembali ke dunia tarik suara yang membesarkan namanya.
Kini Shane kembali aktif bersama Westlife dan mereguk popularitas yang sempat dirasakannya tahun 90-an silam.
Source | : | Kompas.com,express.co.uk |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR