Nakita.id - Beberapa waktu lalu ada siswa dari daerah Kalimantan yang mendapatkan medali emas dalam ajang Internasional di Jepang.
Dua siswa SMA dari Palangkaraya, Kalimantan Tengah Itu berhasil mendapatkan medali emas berkat penelitianya soal tanaman bajakah.
Dalam penelitian itu disebutkan jika tanaman bajakah bisa menyembuhkan kanker lo, Moms.
Baca Juga: Warganet Hujat Ayu Ting Ting karena Disebut Plagiat Gaya dari Nagita Slavina:
Berdasarkan temuan kedua siswi itu, tanaman bajakah disebut bisa menyembuhkan kanker.
Saat ini, pengobatan kanker masih dilakukan melalui kemoterapi atau operasi untuk membuang sel kanker yang menggerogoti tubuh.
Penemuan tersebut berawal sejak 2018 saat tiga siswa SMA Negeri 2 Palangkaraya melakukan penelitan terhadap tumbuhan bajakah.
Awalnya, bajakah diolah secara sederhana hingga dilakukan uji laboratorium resmi terhadap kandungan bajakah di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada Mei 2019.
Hasilnya, akar bajakah terbukti mengandung antioksidan yang berlimpah dan bisa menjadi penyembuh kanker.
Sebenarnya, tumbuhan apakah bajakah itu? Melalui tayangan "AIMAN" yang disiarkan Kompas TV, Senin (12/8/2019) malam, dielaborasi lebih jauh proses penelitian para siswi ini dan tanaman bajakah.
Bajakah merupakan tanaman khas Kalimantan Tengah yang sudah lama dipakai sebagai penyembuh kanker secara turun-temurun oleh nenek moyang suku Dayak.
Guru pembimbing Karya Ilmiah Remaja SMA 2 Palangkaraya, Herlina, mengatakan, belum pernah ada penelitian ilmiah terhadap bajakah.
Baca Juga: Ayu Ting Ting Unggah Foto Mesra Samaan dengan Ivan Gunawan Buat Heboh Warganet, Wirang Birawa:
Hingga muncul anggapan dari masyarakat setempat yang mengindentikkan tanaman bajakah dengan hal berbau mistis.
Sekilas, tanaman bajakah memiliki bentuk yang sama dengan tanaman pada umumnya.
"Tanaman ini selalu diidentifikasi dengan mistik. Namun, berdasarkan hasil laboratorium yang kami uji, kandungan dalam tanaman ini memang dapat menyembuhkan kanker," kata Herlina seperti dikutip Kompas.com dari tayangan AIMAN, Rabu (13/8/2019) pagi.
Baca Juga: Mimpi Buruk Wirang Birawa Soal Ruben Onsu:
Setelah pengujian laboratorium, tanaman bajakah terbukti mengandung 40 macam zat penyembuh kanker, di antaranya saponin, fenolik, steroid, terpenoid, tannin, alkonoid, dan terpenoid.
Konon, tanaman ini hanya ada di Kalimantan Tengah dan tumbuh dalam jumlah terbatas.
Herlina mengatakan, tanaman ini kemungkinan besar tidak bisa dibudidayakan karena kandungannya akan berbeda dengan tanaman yang tumbuh di habitat aslinya.
"Kalau dibudidayakan, kandungannya akan berbeda dengan tanaman yang ada di habitatnya karena dari struktur dan zat haranya berbeda," kata dia.
Tanaman bajakah tumbuh di lahan gambut hutan pedalaman Kalimantan dan memiliki bentuk batang bersulur.
Baca Juga: Hampir Adu Senggol, Billy Syahputra Cekcok dengan Pria dari Masa Lalu Kekasihnya, Kevin:
Tanaman ini tumbuh dengan cara merambat meski memiliki batang yang cukup kuat dan besar. Bahkan, tanaman ini bisa merambat di ketinggian lima meter hingga ke puncak pohon lain yang dirambatinya.
Tumbuhan ini hanya hidup di lokasi rimbun di mana sinar matahari tak banyak masuk karena tertutup rimbunnya hutan.
Inilah yang menjadi salah satu faktor tanaman bajakah tidak bisa dibudidayakan.
Pengolahan bajakah sebagai obat kanker Untuk mengolah tanaman bajakah menjadi obat kanker, prosesnya dilakukan melalui pengeringan dengan bantuan matahari.
Setelah itu, cacah tanaman yang telah mengering. Kemudian, tumbuk hingga menjadi bubuk dan rebus.
Satu gram bubuk bajakah direbus dengan air selama 30 menit dan minum air rebusan tersebut sebagai pengganti air minum setiap hari.
Rasa rebusan air bajakah memiliki warna seperti teh dan rasa yang hambar.
Namun, hanya mengonsumsinya dalam dua bulan mampu menghilangkan tumor.
Baca Juga: Ternyata Soda Juga Berbahaya Bagi Bumil, Bisa Sebabkan Hal Ini !
Sementara itu, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Selasa (12/8/2019), untuk memastikan bajakah benar bisa menyembuhkan kanker pada manusia, dibutuhkan sejumlah fase dan tahapan.
Hal itu dikatakan Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia Prof Dr dr Aru Sudoyo.
Ia mengatakan, mengklaim bajakah sebagai obat penyembuh kanker perlu lebih dari sekadar uji coba terhadap tikus.
"Karena uji coba terhadap tikus dan manusia itu berbeda," kata Prof Aru.
Setidaknya, ada 5 fase uji klinis obat kanker untuk manusia yang harus dilakukan untuk menentukan tanaman itu berkhasiat atau tidak.
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pernah Dianggap Tanaman Mistis, seperti Apa Tanaman Bajakah?")
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR