Nakita.id - Masyarakat kota Tegal baru-baru ini dihebohkan dengan penemuan mayat dalam karung dalam keadaan mengenaskan.
Mayat dalam karung ini ditemukan oleh warga sudah dalam keadaan tulang belulang.
Tidak hanya itu, mayat yang diketahui berjenis kelamin perempuan tersebut setelah diperiksa sudah meninggal dunia sejak 3 bulan yang lalu.
Melansir dari laman TribunJateng, penemuan jasad seorang gadis Tegal dalam karung itu terjadi pada, Jumat (9/8/2019).
Yang lebih mengejutkan tak hanya satu, terdapat lima pelaku pembunuhan gadis asal Tegal yang disimpan dalam karung ini.
Satreskim Polres Tegal lantas melakukan penyelidikan dan menangkap 5 orang terduga pelaku.
"Berkat informasi dari warga dan keterangan saksi, akhirnya kita mengamankan sejumlah orang".
Baca Juga: Lihat Penampilan Ayu Dewi dalam Balutan Baju Adat Bodo, Bumil Cantik!
"Penangkapan ini tak lebih dari 24x2 jam sejak pertama kali ditemukan," ungkap Kasat Reskrim Polres Tegal AKP Bambang Purnomo, dikutip Grid.ID dari Tribun Jateng.
Kelima pelaku yang diamankan adalah AM (20), MP (18), SA (24), NL (18), dan AI (15). NL dan AI berjenis kelamin perempuan.
Masing-masing pelaku diketahui memiliki peran yang berbeda terkait aksi pembunuhan gadis Tegal yang ditemukan dalam karung.
Empat pelaku merupakan sahabat karib korban, sedangkan yang satu adalah kekasih korban.
Tak hanya itu, salah satu pelaku merupakan saudara korban.
"Satu pelaku masih saudara dengan ibu saya.
Yang jelas, semuanya saudaraan dengan saya," kata Imam saat berada di ruang penyidik Satreskrim Polres Tegal, Senin (12/8/2019).
Baca Juga: Kasus Krim Pemutih Wajah Palsu yang Dijual Bebas Tanpa Izin BPOM, 2019 Masih Ada?
Setelah di autopsi, diketahui bahwa korban sudah dibunuh lebih dari tiga bulan lamanya.
Lalu, apa sajakah peran kelima pelaku dalam pembunuhan gadis Tegal di dalam karung tersebut?
Berikut beberapa peran kelima pelaku pembunuhan gadis Tegal di dalam karung.
Baca Juga: Menikah Besok, Lihat Cantiknya Cut Meyriska dengan Gaun Muslimah Putih Saat Pengajian
1. Menjemput Korban
Salah satu pelaku yang merupakan sang kekasih menjemput korban untuk diajak berwisata.
Melansir dari laman Kompas.com, pelaku mengajak Nurhikmah ke Prabu Lintang, Tegal tepat 10 hari sebelum bulan puasa.
2. Memaksa Minum Minuman Keras
Baca Juga: Agar Anak Nyaman dan Tak Muntah dalam Mobil Saat Perjalanan Jauh, Simak Tips Jitunya Berikut Ini!
Setibanya di objek wisata, kelima pelaku memaksa korban untuk minum minuman keras.
Baca Juga: Dituding Makin Tua Makin Berani Pakai Baju Terbuka, Begini Jawaban Gemas Ashanty!
Tak hanya itu, korban juga dibawa para pelaku ke dalam rumah kosong yang berada di Desa Cerih, Kecamatan Jatinegara, Tegal untuk melanjutkan pesta miras.
3. Menyetubuhi Korban
Seperti yang diwartakan Tribunnews.com, salah satu pelaku kemudian melancarkan aksi bejatnya dengan menyetubuhi korban.
Korban dipaksa oleh salah satu tersangka untuk berhubungan badan oleh salah satu pelaku.
Meski begitu, bekas kekerasan sudah tidak lagi terlihat lantaran tubuh sudah membusuk.
"Ya, korban adalah perempuan. Ada ciri-ciri khusus yakni gigi depan ada celahnya, sesuai rekam fisik yang kami terima.
Korban sudah meninggal tiga bulan lalu. Tanda-tanda kekerasan tidak bisa ditemukan karena jasad sudah membusuk. Untuk umur sekitar dari 13-17 tahun," terang AKBP Ratna, Kasubdit Dokkes Polda Jateng.
4. Mencekik Korban hingga Meninggal Dunia
Salah satu pelaku juga mencekik korban hingga tewas.
Usai tewas, jasad Nurhikmah dimasukkan ke dalam karung plastik berwarna putih. Karung tersebut lantas diikat tali melilit.
5. Menonton Evakuasi Korban
Salah satu pelaku pembunuhan bahkan tertangkap kamera tengah menonton evakuasi korban.
Melansir dari laman TribunJakarta, salah satu pelaku perempuan ketahuan ikut menyaksikan evakuasi tulang belulang NH.
Sementara itu, Senin (12/8/2019) jasad korban telah dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Cerih, Kecamatan Jatinegara, yang juga dihadiri pihak kepolisian.
Kelima pelaku diancam dengan Pasal 80 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dan atau Pasal 339 KUHP.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | Kompas.com,Tribunjateng.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR