Nakita.id - Kasus mutilasi Vera Oktaria terus bergulir.
Fakta demi fakta pun kian terungkap setelah terus diadakannya sidang lanjutan.
Prada DP, kekasih sekaligus terdakwa dalam kasus ini pun terus dicecar berbagai pertanyaan.
Baca Juga: Agar Anak Nyaman dan Tak Muntah dalam Mobil Saat Perjalanan Jauh, Simak Tips Jitunya Berikut Ini!
Hingga salah satu hakim menduga bahwa Prada DP telah merencanakan pembunuhan ini.
Mengutip Kompas.com, rupanya hakim justru semakin menemukan banyak kejanggalan dalam kasus mutilasi Vera Oktaria.
Salah satu kejanggalan yang membuat hakum curiga adalah motif Prada DP membawa Vera Oktaria ke sebuah penginapan.
Hakim mencurigai alasan Prada DP yang nekat membawa Vera menuju penginapan Sahabat Mulya pada 8 Oktober 2018 sudah direncanakan.
Hakim menduga ada unsur perencanaan yang dilakukan Prada DP yang ingin menjauhkan korban dari rumah korban.
Bukan tanpa alasan hakim mencurigai demikian.
Hal ini lantaran jarak Palembang dan Musi Banyuasin memakan waktu sekitar 3 jam hingga sampai ke penginapan.
Sedangkan menurut hakim anggota Mayor CHK Syawaluddin, Prada DP sendiri sudah berada di Palembang sejak 4 hari sebelum kejadian.
Saat menghubungi Vera, rupanya Prada DP mengaku hanya ingin curhat kepada korban.
"Terdakwa membawa tas dan mengaku baru kabur pendidikan. Padahal sudah 4 hari.
Di Jembatan Kertapati ngaku ingin curhat, tapi dibawa ke Musi Banyuasin?
Baca Juga: Bayi Sebaiknya Tak Dibedong Terlalu Lama Jika Mengalami Hal Ini, Moms!
Ini ada kesengajaan ingin menjauhkan korban?" tanya Syawaluddin.
Mengelak hal tersebut, Prada DP mengaku menginap lantaran hari sudah larut malam.
"Kami menginap karena sudah malam. Tapi malam itu kami ribut, sehinga saya membunuh Vera," ujarnya.
Lalu, Syawaludin mempertanyakan alasan Prada DP nekat berangkat ke Serang Banten dengan alasan untuk belajar mengaji usai membunuh.
"Di sini banyak, kenapa harus Banten?," tanya Syawaluddin lagi.
Mendengar pertanyaan itu, Prada DP langsung menundukkan kepalanya dan enggan melihat hakim sembari menangis.
"Saya ketemu sama guru ngaji namanya Abah Syari," ucap Prada DP.
Syawaludin pun lantas membeberkan riwayat dari guru ngaji yang diucapkan Prada DP.
Berdasarkan catatannya, Abah Syar'i yang dimaksud Prada DP pernah terjerat kasus akibat menyembunyikan tahanan yang kabur pada 2013-2014.
"Saya juga tahu kalau dia nolak kedatangan kamu.
Baca Juga: Tak Perlu Panik Jika Bayi Terkena Flu, Begini Cara Alami Mengatasinya
Takut bermasalah lagi, makanya kamu dialihkan ke tempat muridnya. Benar apa tidak?" ungkapnya.
Usai dibeberkan penjelasan Hakim, Prada DP akhirnya bungkam tanpa berani menjawab pertanyaan itu.
Ia pun hanya tertunduk sembari menangis.
Wah, Moms semoga kasus ini lekas terselesaikan ya.
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Salmaa Awwaabiin |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR