Nakita.id - Ketika membayangkan akan mengalami episotomi saat melahirkan, tentu rasanya tidak menyenangkan.
Episotomi saat melahirkan dilakukan dengan cara menyayat area di antara miss V dan anus.
Tujuannya untuk membuat pembukaan miss V sedikit lebih lebar sehingga memungkinkan bayi melewatinya dengan lebih mudah.
Baca Juga: Episotomi Saat Melahirkan, Pengguntingan Organ Intim untuk Keselamatan Bayi
Sayatan episotomi saat melahirkan mungkin akan berdarah cukup banyak saat dilakukan, sehingga membutuhkan tekanan dan jahitan.
Meski terdengar mengerikan, episotomi saat melahirkan nyatanya tidak sesakit seperti yang dibayangkan lho, Moms.
Pasalnya episiotomi saat melahirkan biasanya merupakan prosedur sederhana.
Episotomi dilakukan dengan bantuan anestesi lokal untuk mematikan syaraf nyeri di sekitar miss V sehingga Moms tidak akan merasakan sakit ketika area tersebut dipotong.
Jika memungkinkan, dokter atau bidan akan membuat sayatan kecil diagonal dari belakang Miss V, diarahkan ke bawah dan ke satu sisi.
Setelah itu, luka dijahit menggunakan jahitan yang larut setelah kelahiran.
Ditambah lagi ketika melihat Si Kecil yang selama ini dinanti-nanti kehadirannya, tentu rasa sakit tersebut akan terbayarkan.
Mengatasi Nyeri
Rasa sakit setelah episiotomi adalah hal yang wajar.
Penelitian menunjukkan hanay sekitar 1% wanita (1 dari 100) merasakan sakit parah yang secara serius mempengaruhi kegiatan sehari-hari dan kualitas hidup mereka setelah menjalani episiotomi.
Untuk meringankan rasa sakit, Moms dapat mencoba menempatkan kompres es atau es batu yang dibungkus dengan handuk di bekas sayatan.
Baca Juga: Makin Dekat Waktu Melahirkan, Ketahui Beda Kontraksi Palsu dengan Kontraksi Asli!
Hindari menempatkan es langsung ke kulit karena justru dapat merusak jahitan.
Lepas pakaian dalam dan berbaring di atas handuk di tempat tidur selama sekitar 10 menit sekali atau dua kali sehari agar luka bekas jahitan kering lebih cepat.
Nyeri pasca operasi biasanya berlangsung kurang dari dua hingga tiga minggu.
Jika rasa sakitnya lebih lama dari ini, Moms harus berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan lainnya.
Obat penghilang rasa sakit seperti parasetamol dapat membantu meringankan rasa sakit dan aman digunakan jika Moms menyusui.
Namun Moms tidak boleh mengonsumsi jika saat menyusui, melahirkan sebelum usia 37 minggu kehamilan, dan bayi memiliki berat badan lahir rendah atau memiliki kondisi medis tertentu.
Aspirin juga tidak dianjurkan karena dapat diteruskan ke bayi melalui ASI.
Mencegah Infeksi
Jagalah luka pasca episotomi dan area sekitarnya tetap bersih untuk mencegah infeksi.
Gunakan air hangat untuk membilas area miss V setiap Moms selesai buang air.
Saat menyeka area kewanitaan usai buang air, pastikan Moms menyeka dengan lembut dari arah depan ke belakang.
ini akan membantu mencegah bakteri di anus menginfeksi luka dan jaringan di sekitarnya.
Moms juga disarankan untuk menjaga feses tetap lunak untuk menghindari proses mengejan berlebihan yang akan menambah nyeri bekas jahitan.
Baca Juga: Melahirkan dengan Induksi Sebabkan Kontraksi yang Lebih Menyakitkan? Begini Penjelasannya
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Source | : | Nhs.uk |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR