Nakita.id - Sadar atau tidak, biasanya orangtua dengan mudah melontarkan kata-kata bernada negatif yang bisa memengaruhi psikis anak.
Ketika berkomunikasi dengan Si Kecil, orangtua dengan mudahnya melabeli anak dengan sebutan "bodoh", "malas", "nakal" dan yang lainnya.
Namun, apakah Moms tahu kalau kata-kata tersebut bisa berakibat buruk pada pertumbuhan anak hingga berpotensi merusak masa depannya nanti?
Pasalnya, label negatif bisa menanamkan sifat kurang percaya diri pada anak dan membatasi kreativitas mereka.
Melansir dari 'Huffpost', ada sederet kata yang tidak boleh diucapkan orangtua ke anak. Apa saja?
1. Manja
Kata "manja" merupakan salah satu ucapan yang kerap dikatakan orangtua pada anak-anak mereka.
Tapi manja sendiri merupakan sikap yang sebenarnya lebih erat kaitannya dengan orang dewasa ketimbang pada anak.
Faktanya, anak yang diberikan hak istimewa oleh orangtuanya bisa tubuh dengan baik, pro-sosial, berempati.
Mengatakan anak punya sifat manja akan membuat mereka merasa kurang berharga bahkan bisa menyalahkan diri mereka sendiri.
2. Pintar
Sama seperti label buruk, kata "pintar" yang merupakan ungkapan positif juga bisa berakibat jelek.
Label pintar membuat anak berpikir dia terlahir dengan kecerdasan dan menanamkan pikiran mereka lebih hebat dari orang lain.
Tapi, hal ini justru akan membatasi diri mereka dalam berpikir kreatif, berusaha lebih keras, dan mengambil keputusan dalam menyelesaikan masalah.
3. Bodoh
Ucapan ini sering dilontarkan orangtua apabila anak mereka tidak bisa memenuhi ekspektasi orangtua, terutama dalam hal akademik.
Beban yang diterima anak-anak ketika disebut "bodoh" sama dengan beban ketika orang dewasa mendapatkan perkataan yang sama.
Perkataan tersebut juga bisa mengancam masa depan mereka karena sudah merasa dicap 'kurang' dalam hal intelektual.
4. Egois
Ada hal mengesankan tentang sifat egois pada anak, pasalnya anak-anak memang punya ego besar secara alami.
Hingga usia mereka tiga tahun, otak anak belum bisa berpikir soal memahamai atau mementingkan orang lain.
Daripada memberikan label, akan lebih baik menanamkan nilai kalau semua perilaku mereka punya konsekuensi.
Baca Juga: Begini Cara Mudah Agar Anak Mau Makan Sayur, Tanpa Teriak dan Melabelnya #LovingNotLabelling
5. Pembohong
Menyebut anak sebagai "pembohong" berarti mencap mereka punya karakter buruk.
Label ini akan membuat anak bingung bagaimana mereka harus berucap.
Dampak lebih mengerikan, anak akan tumbuh sebagai pribadi yang pendiam dan tak suka membagi apapun masalahnya pada orangtua.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Huffpost |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR