Labelling positif biasanya dilakukan untuk menunjukkan rasa sayang dan doa agar Si Kecil tumbuh seperti label yang kita sematkan padanya.
Mengutip dari cbc.ca, label positif bisa jadi adalah hasil dari keinginan kita sendiri sebagai orang tua.
Carol Dweck, seorang profesor psikologi di Universitas Stanford melakukan serangkaian percobaan pada lebih dari 400 siswa kelas lima di New York City.
Baca Juga: #LovingNotLabelling Berpotensi Rusak Masa Depan, Jangan Ucapkan Sederet Hal Ini Pada Anak
Anak-anak diberi tes IQ nonverbal yang terdiri dari serangkaian teka-teki mudah.
Separuh dari anak-anak diberitahu bahwa mereka melakukannya dengan baik karena mereka pintar.
Separuh lainnya diberi tahu bahwa keberhasilan mereka adalah karena kerja keras.
Hasilnya, anak-anak dengan label 'pintar' menjadi lebih mudah frustrasi dan tidak berani mengambil risiko.
Mereka cenderung menyalahkan kegagalannya dengan asumsi bahwa mungkin mereka tidak sepandai itu.
Source | : | Instagram,cbc.ca |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR