Nakita.id - Setiap anak pasti dilahirkan dengan sikap berbeda-beda.
Hal ini tergantung dari beberapa hal, mulai dari kebiasaan yang dibentuk di keluarga, hingga bawaan lahir.
Akan tetapi setiap anak pasti memiliki ketakutan terhadap masing-masing hal.
Baca Juga: Dilarang Suami Bermain Facebook, Seorang Istri Gantung Diri dan Tulis Status WA Untuk Anak
Seperti yang terjadi di George Town, Malaysia.
Hanya karena takut dengan omelan dan peringatan dari orangtuanya, seorang anak nekat bunuh diri karena tak mampu menyelesaikan tugas sekolah atau pekerjaan rumah (PR)-nya.
Berita ini dituliskan dalam laman World of Buzz pada Senin (26/8/2019).
Baca Juga: Teror Makin Menjadi-jadi, Ivan Gunawan Bongkar Ruben Onsu Sempat Ingin Bunuh Diri
Bocah berusia 13 tahun yang awlanya merasa tertekan dan tak mampu menyelesaikan PR-nya memilih gantung diri dengan menggunakan handuk di kamar mandi.
Awalnya, anak yang tak disebutkan namanya ini diberi peringatan dan juga kena marah oleh sang ibu.
Ibu dari anak tersebut marah lantaran mendapat telepon dari pihak sekolah bahwa sang anak tidak menyelesaikan PR-nya dengan tuntas.
Setelah memarahi sang anak, ibu tersebut tetap memberi perhatian kepada anaknya dengan cara membantu menyelesaikan PR yang ditugaskan sekolah.
Hal ini dilakukan sang ibu demi tugas anaknya yang selesai dengan baik.
Tak lupa sebagai orangtua, sang ibu memberi arahan kepada anaknya.
Baca Juga: Gadis 13 Tahun Gantung Diri Karena Sang Ibu Lebih Sayang pada Anjing
Akan tetapi, rupanya sang anak memang tak mampu menyelesaikan tugas tersebut dan meminta izin untuk pergi mandi terlebih dahulu.
Sudah setengah jam lebih, melewati waktu biasanya ia mandi, sang anak tak kunjung kembali.
Karena curiga, ibu meminta sang suami untuk memeriksa di mana keberadaan anaknya.
Sang suami kemudian pergi ke kamar mandi dan mendengar suara gemericik air mengalir di kamar mandi.
Tetapi saat mengetuk pintu kamar mandi, tak ada jawaban dari dalam kamar mandi, sehingga ia nekat mendobrak pintu.
Betapa kagetnya sang ayah ketika mengetahui anaknya gantung diri menggunakan handuknya.
Karena panik, ia masih mencoba membantu menyelamatkan nyawa sang anak dengan memberikan CPR sebagai pertolongan pertama, karena anaknya masih dalam kondisi bernapas, sebelum akhirnya memanggil ambulans dan juga pihak kepolisian.
Malangnya, nasib bocah tersebut tak terselamatkan di dalam perjalanan ke rumah sakit.
Setelah melakukan penyidikan pada kedua orangtua si bocah, polisi menemukan fakta bila sang anak tersebut memang tak pernah mau belajar.
Bahkan, ia kerap mengeluh tak mampu dalam menghadapi berbagai hal tentang akademisnya.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | World of Buzz |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR