Tabloid-Nakita.com – Pergi ke sebuah tempat umum, si kecil lari kesana kemari. Ditinggal sebentar saja bisa-bisa sudah menghilang. Duh, apa yang perlu Mama lakukan? Di sisi lain, berkesplorasi memang sangat baik untuk pertumbuhan otaknya. Namun, jika terlalu agresif hal ini akan membahayakan keselamatan si kecil. Untuk itu, Mama perlu mencoba cara mengatasi anak yang tidak bisa diam berikut ini.
Baca juga: Benarkah anak nakal itu cerdas?
Menginjak usia 1,5 tahun si kecil mengalami peningkatan drastis. Baik dari fisik maupun perkembangan otaknya. Jadi, jangan heran jika melihat si kecil akan aktif bergerak apalagi ketika datang ke tempat yang baru. Si kecil yang belum memiliki kontrol emosi sangat memungkinkan untuk berperilaku agresif yang membuat Mama bingung untuk mengatasinya.
Salah satu dari masalah anak yang tidak bisa diam adalah caranya meluapkan emosi berlebihan ketika ada hal yang dilarang serta tidak sesuai dengan keinginannya. Anak bisa saja mengamuk, berteriak, memukul, menarik rambut dan melakukan hal yang bertujuan untuk menyampaikan emosi tersebut. Saat si kecil sudah mulai melakukan hal-hal seperti ini memarahinya dengan kata-kata bukan solusi yang efektif.
Baca juga: Anak tak bisa diam, bagaimana pola belajarnya?
Mama perlu mengidentifikasi apa yang jadi masalah ketika ia merasa marah. Apakah ia lapar? Atau mungkin lelah bahkan merasa terlalu bersemangat? Anak yang tidak bisa diam cenderung mudah mengalami perubahan emosi karena cara berpikirnya yang cepat dan lebih maju dibandingkan anak yang tidak terlalu aktif. Lalu, apa yang perlu Mama lakukan dalam menghadapi anak seperti ini?
Jangan langsung bertindak. Artinya, Mama tak perlu langsung menariknya dari kegiatan yang ia lakukan. Jangan merasa malu atau merasa gagal ketika si kecil terlalu agresif. Justru Mama perlu mendekatinya dan ikut menjadi bagian dari apa yang ia lakukan. Setelah itu secara perlahan Mama bisa mengajaknya keluar atau pergi dari tempat tersebut.
Baca juga: Aktif VS Hiperaktif
Berikan waktu sejenak untuknya memikirkan apa yang ia lakukan. Mama juga perlu memberikan penjelasan sejak dini bahwa perilaku yang ia lakukan salah. Misalnya berperilaku nakal dengan teman membuatnya tidak memiliki teman. Mama harus mengajarkan arti kata maaf agar ia memahami konsekuensi yang ia dapatkan.
Mengatasi anak yang tidak bisa diam diperlukan kesabaran yang ekstra. Mama tak perlu menyalahkan keadaan sebab pada usia ini akan memang cenderung melakukan segala sesuatu yang di luar batasnya. Tinggal bagaimana Mama dapat membantu si kecil mengontrol emosinya.
(Niken/Kidspot)
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR