Ibu Mayke yang baik, saya ingin tanya, apakah anak balita sudah tahu artinya kehilangan. Belum lama ini saya kehilangan suami akibat meninggal kecelakaan. Tanpa diduga, anak tunggal saya yang berusia 4 tahun menunjukkan perilaku berbeda setelah ayahnya tidak ada. Sekarang jadi pendiam dan mudah rewel padahal tadinya periang sekali. Saya jadi sedih melihatnya. Mohon nasihat Bu Mayke, apa yang bisa saya lakukan. Terima kasih atas penjelasannya.
Sandy – Yogyakarta
Saya turut berduka atas meninggalnya suami dari Bu Sandy. Anak usia balita sangat bisa merasakan kehilangan orang terdekatnya. Perubahan tingkah laku anak yang biasanya periang menjadi pendiam dan mudah rewel merupakan pertanda yang kuat. Anda perlu mengamati terus perilakunya.
Saat ini Anda dihadapkan pada dua masalah. Pertama, perlu mengatasi perasaan kehilangan suami yang terjadi secara mendadak, sangat mengejutkan, dan menghadapi perubahan dalam sistem keluarga, baik menyangkut ekonomi, pengasuhan anak, serta berbagai urusan rumah tangga lainnya.
Anak perlu ditolong diringankan bebannya dengan cara mendekati dia ketika dia terdiam, coba gali apa perasaannya, boleh membahas bahwa Sandy merasa sedih kehilangan suami dan ingin mengatasi perasaan sedih tersebut sebab kehidupan harus terus dijalani (mengasuh, mencari nafkah, membahagiakan diri dan anak). Sandy bisa menyatakan pada anak bahwa Sandy tahu apa yang dia rasakan oleh karena ayahnya pergi dan tidak kembali. Bisa dibantu dengan bercerita dari buku cerita anak-anak yang membahas tentang perasaan kehilangan dari orang yang kita kasihi. Buku sejenis ini sangat bagus untuk dibaca bersama anak agar dia pun bisa belajar bagaimana mengatasi rasa kehilangan, sedih, dan lain-lain.
Anak usia balita belum paham mengenai kematian, sehingga dia hanya bertanya-tanya di dalam hatinya, kenapa ayahnya tak kunjung datang. Pada anak bisa dijelaskan apa artinya kematian. Kematian bukan terjadi karena orang tersebut tidur dan tidak bangun untuk selamanya, tetapi karena semua fungsi tubuh berhenti bekerja, detak jantung berhenti, tidak lagi bernapas, tidak lagi makan, minum, dan seterusnya. Ketidak pahaman anak mengenai kematian membuatnya merasa kecewa, bingung, marah, sedih yang diungkapkan dalam perilaku lebih pendiam serta rewel.
Anak maupun Sandy membutuhkan waktu paling tidak 6 bulan sampai bisa menerima perubahan situasi sehari-hari. Akan semakin cepat diatasi bila orang-orang di sekitar Sandy memberikan dukungan dalam bentuk sharing masalah, mencari solusi, melakukan aktivitas bersama-sama. Sebaiknya tidak usah menyembunyikan perasaan sedih dari anak, agar dia pun leluasa untuk mengemukakan apa yang ia rasakan, berusaha menghadapinya, dan kembali ke keadaan sediakala.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
KOMENTAR