Nakita.id - Satu per satu fakta kasus pembakaran suami beserta anak tiri terus terungkap.
Hal ini lantaran polisi terus mendalami informasi yang terkait dengan kasus ini.
Saksi pun terus dipanggil untuk dimintai keterangan oleh pihak berwajib.
Ternyata ada peran sang istri tua dalam pengungkapan kasus kematian Edi Candra Purnama (54) alias Pupung Saddili dan anaknya, Adi Pradana.
Mayat keduanya ditemukan terbakar hangus di Sukabumi, Minggu (25/8) kemarin.
Setelah dilakukan penyelidikan, polisi akhirnya menetapkan Aulia Kesuma (AK) sebagai otak pembunuhan dua pria sedarah-sedaging itu.
Yang membuat terkejut, AK alias Aulia Kesuma tak lain dan tak bukan adalah istri muda Edi Candra--artinya dia ibu tiri Adi Pradana.
Munculnya nama Aulia Kesuma ternyata tak lepas dari peran istri pertama Edi.
Polisi mengungkapkan bahwa AK (35) menjadi otak pembunuhan terhadap suaminya, Edi Candra Purnama (54) dan Mohamad Adi Pradana (24), ternyata istri muda dari korban.
Baca Juga: Resep MPASI Kacang Merah dan Avokad, Penuhi Kebutuhan Nutrisi Si Kecil Agar Tumbuh Maksimal
"Yang membunuhnya adalah istri mudanya," kata Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi di Mapolrestabes Bandung, Kota bandung, Selasa (27/8/2019).
Sementara itu, Direskrimum Polda jabar Kombes Iksantyo Bagus menambahkan bahwa istri pertama korban sendiri saat ini masih ada.
"Istri pertamanya masih ada, belum cerai," katanya.
Pihaknya pun berencana memanggil istri pertama korban.
"Nanti, kita panggil semua, LP-nya di Polres Sukabumi, kita kasihkan ke Sukabumi," tuturnya.
Dari istri tua inilah polisi akhirnya berhasil mengorek dan membongkar kasus ini, termasuk menemukan otak pembunuhannya.
Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi menjelaskan kasus ini terungkap tak lepas dari istri tua korban dan bagaimana Aulia Kesuma kemudian bisa segera ditagkap.
Baca Juga: Resep MPASI Ikan Salmon Campur Kacang Polong Ini Bisa Cegah Anak Sakit karena Tinggi Antioksidan
Menurut Rudy, polisi dengan mudah menemukan keberadaan istri pertama berdasarkan penelusuran kepemilikan nomor pelat mobil di mana jasad Pupung dan Dana ikut terbakar di dalamnya.
"Setelah dapat alamat korban ketemu istri pertama korban. Dia bilang korban punya istri kedua," ungkap Rudy dalam wawancara dengan TV One pada Selasa (27/8/2019).
Polisi kemudian menemukan Aulia Kesuma dan sempat bertanya keberadaannya sebelum dan sesudah jasad suami dan anak tirinya ditemukan terbakar di bangku belakang mobil.
"Kita cek berada di mana ibu di mana malam kejadian itu. Tidak ada jawaban yang baik akhirnya ibu terungkap melakukan pembakaran," beber Rudy.
Rupanya, hanya Aulia Kesuma dan Kelvin yang membakar jasad Pupung dan Dana di pinggir Jalan Cidahu-Parakansalak, Cidahu, Sukabumi, Minggu (25/8/2019) sebelum Zuhur.
Dikatakan Rudy, jasad Pupung dan Dana, dihabisi oleh pembunuh sewaan. Tapi Aulia Kesuma kemudian meminta jasad suami dan anak tirinya dikembalikan lalu dibakar.
Kelvinlah yang bertugas membakar mobil berisi jasad Pupung dan Dana, namun ia terluka bakar sampai 30 persen.
Dari sana Aulia Kesuma kemudian membawa Kelvin ke Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan.
"Ketahuan anaknya dirawat di Jakarta dengan luka bakar 30 persen. Yang bawa ke situ ibunya. Mobil dibawa ke Sukabumi setelah itu dibawa ke Jakarta karena anaknya kena luka bakar," terang Rudy.
Dalam menjalankan aksinya menghabisi suami dan anak tirinya, AK menyewa empat pembunuh bayaran.
AK menjanjikan imbalan sebesar Rp500 juta.
Polisi pun mengungkap peran masing-masing pembunuh bayaran itu.
Berikut peran para tersangka dalam kasus pembunuhan ini.
Ia berperan merencanakan pembunuhan terhadap suami dan anaknya karena masalah utang piutang.
AK awalnya berniat menjual rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan untuk membayar hutang.
Namun, Edi menolak permintaan istrinya itu dan mengancam membunuh AK jika rumah tersebut dijual.
Baca Juga: Ulang Tahun ke-36, Luna Maya Pamer Wajah Polos Tanpa Makeup Saat Olahraga Bareng 'Suami' Barunya
Oleh karena itu, AK meminta bantuan suami pembantunya untuk mencari pembunuh bayaran guna menghabisi nyawa suami dan anak tirinya.
"Yang bersangkutan (AK) pernah mempunyai pembantu, pembantu ini sudah tidak ada lagi di situ (di rumahnya). Dia (pembantunya) seorang perempuan dan suami pembantu ini disuruh menghubungi dua orang yang ada di Lampung," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (27/8/2019).
Selanjutnya, suami pembantu AK itu menghubungi dua orang pembunuh bayaran berinisial S dan A yang berdomisili di Lampung.
Kedua pembunuh bayaran itu datang ke Jakarta menggunakan travel.
Kedua pembunuh bayaran itu bertemu dengan AK dalam sebuah mobil di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan.
AK pun menjanjikan bayaran Rp 500 juta untuk membunuh suami dan anaknya.
"Akhirnya di dalam mobil, deal (setuju) untuk membantu eksekusi dan membunuh korban dengan perjanjian akan dibayar Rp 500 juta," ungkap Argo.
Baca Juga: Gaya Busana Syahrini vs Luna Maya di Hari Perayaan Ulang Tahun, Siapa yang Paling Kece?
Kemudian, kedua pembunuh bayaran itu mendatangi rumah AK di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Mereka pun membunuh Edi dengan cara diracun.
"Tersangka A dan S ini kemudian memberikan racun kepada korban (Edi) dengan harapan langsung meninggal. Setelah lemas, dia dicek ternyata itu tidak bergerak, jadi dianggap sudah meninggal," kata Argo.
Setelah membunuh, S dan A diberi bayaran Rp 8 juta dan diperintahkan untuk kembali ke Lampung.
Baca Juga: [KITCHENESIA.COM] Fusion Confusion, Bonga-Bonga A “Halal” Lapo
Pembunuhan itu juga melibatkan anak AK yang berinisial K alias KV.
KV berperan membunuh Dana dengan cara dibekap dan diberi minuman keras di rumahnya di kawasan Lebak Bulus.
"Istri korban (AK) menyuruh anaknya si K itu untuk memberi minuman keras kepada korban dengan inisial D. Akhirnya D mabuk dan enggak sadar, kemudian dibekap," kata Argo.
Selanjutnya, tersangka AK dan K membawa dua korban itu menggunakan mobil ke kawasan Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat.
Baca Juga: Nia Ramadhani Blak-blakan Sempat Pansos ke Marshanda, Sampai Ikuti Gaya Rambut Jadul yang Satu Ini?
"Ada dua mobil yang dibawa ke arah Sukabumi. Setelah sampai ke daerah Cidahu di Sukabumi, kemudian mayat dua orang itu dibakar oleh tersangka K," kata Argo.
Tersangka K mengalami luka bakar akibat tersiram bensin.
Baca Juga: [KITCHENESIA.COM] Padangnese and Malaysian Rendang, How Do They Differ?
Saat ini, ia dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan.
"Pada saat menyiram bensin, pelaku ini (tersangka K) terkena api dan dia juga terbakar, artinya terbakar 30 persen dan sekarang di rumah sakit. Kita jaga di sana," ungkap Argo.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di Tribunnews dengan judul, " Peran Istri Tua Ungkap Misteri Kematian Suami dan Anaknya yang Dibakar oleh Istri Muda"
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Salmaa Awwaabiin |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR