Dokter Judi yg baik, saya (29) ibu dari seorang putra. Waktu itu saya melahirkan secara normal, bayi saya alhamdulillah sehat walaupun berat badannya sangat rendah (BB 2 kg, PB 45 cm) dengan masa hamil 9 bulan pas, sedangkan BB saya waktu hamil naik hingga 20 kg. Yang lebih mengkhawatirkan lagi plasentanya tidak langsung keluar (menempel di dinding rahim) sehingga harus dikuret. Padahal sewaktu hamil tidak ada masalah sama sekali (saya tidak mengalami morning sickness) dan saya selalu makan serta minum dengan menu bergizi (sesuai menu untuk ibu hamil).
Selama kehamilan saya selalu rutin memeriksakan kandungan sesuai jadwal dan melakukan USG. Dokter dan bidan yang menangani saya hanya bilang kandungan saya baik-baik saja.
Mengapa bayi saya lahir dengan BB sangat rendah sedangkan dia lahir tidak prematur? Mengapa plasentanya lengket di rahim? Adakah yang perlu dihindari selama kehamilan? Saya mohon penjelasannya karena rencananya saya dan suami ingin punya momongan lagi. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih.
Shanti - Kemanggisan, Jakbar
Jawab:
Bayi Ibu mengalami hambatan dalam pertumbuhan atau intra uterine growth restriction (IUGR). Dikenal dua jenis pertumbuhan janin terhambat (PJT), yaitu PJT tipe simetris dan PJT tipe asimetris. PJT tipe simetris umumnya disebabkan oleh kelainan pada janin (misalnya, kelainan bawaan atau genetik), atau penyakit menahun ibu yang menyebabkan gangguan nutrisi dan asupan oksigen (misalnya, ibu dengan hipertensi menahun). PJT tipe asimetris umumnya disebabkan gangguan asupan gizi dan oksigen setelah kehamilan 5 bulan, seperti penyakit darah tinggi dalam kehamilan yang terjadi setelah kehamilan 20 minggu. Kemungkinan bayi Ibu menderita PJT simetris yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh spesialis anak untuk mencari penyebab dan rencana penanganan selanjutnya.
Dari segi kebidanan, plasenta yang tipis dan melekat menunjukkan bahwa terdapat gangguan aliran darah antara ibu dan janin di daerah plasenta. Apakah hasil patologi anatomi (PA) kuret plasenta menunjukkan kelainan? Misalnya, dijumpai bendungan pembuluh darah pada kasus sindroma antifosfolipid. Bila ya, diperlukan pemeriksaan ACA IgG dan IgM; bila positif, maka Ibu perlu mengonsumsi obat tertentu. Mulai sekarang hindari makanan yang tidak halal dan tidak sehat, teratur melakukan Pap’s smear dan kontrol kandungan, jangan merokok, bila ada keluhan infeksi kandungan, misalnya keputihan yang gatal atau berbau, segeralah berobat ke dokter. Terima kasih atas pertanyaannya.
KOMENTAR