Assalamualaikum wr. Wb.
Dr Judi, saya (27), empat setengah tahun lalu melahirkan anak pertama melalui operasi sesar. Sebulan kemudian, salah satu payudara saya dinyatakan mengalami abses karena tidak ada titiknya, sehingga ASI tidak bisa keluar dan saya diharuskan menjalani operasi. Saat ini saya sedang hamil anak kedua.Yang saya mau tanyakan, apakah setelah melahirkan anak kedua nanti, saya akan mengalami abses lagi? Bagaimana pencegahannya? Apakah setelah mengalami operasi abses, saya dapat menyusui lagi? Terima kasih atas perhatian dan jawabannya.
Wassalam, best regards.
Wida – via e-mail
Jawab:
Abses pada payudara terjadi akibat infeksi yang mengenai payudara yang mengalami bendungan ASI. ASI yang terbendung tersebut mudah terinfeksi karena kuman-kuman di permukaan kulit payudara menyerang. Jaringan di sekitarnya menjadi merah, nyeri bila ditekan, dan teraba benjolan. Pengobatan abses payudara adalah dengan melakukan sayatan untuk mengeluarkan nanah agar pengobatan yang diberikan menjadi efektif.
Pencegahan yang dapat dilakukan adalah menilai keadaan puting susu, menjaga kebersihan puting susu, dan cara melakukan proses menyusui yang benar. Puting susu yang terbenam atau bentuknya abnormal akan menyulitkan bayi saat menyusui sehingga pengeluaran ASI menjadi terhambat dan terjadilah sumbatan ASI. Kebersihan payudara harus benar-benar dijaga karena pada saat bayi mengisap puting, dapat terjadi luka-luka kecil atau lecet yang memudahkan kuman-kuman menembus kulit dan menyebabkan infeksi (mastitis).
Posisi menyusui yang benar harus dikuasai:mulut bayi harus tegak lurus dengan puting, dimana posisi punggung bayi berada di depan perut ibu (perut janin bertemu dengan perut ibu); mulut bayi masuk hingga daerah areola (daerah berwarna gelap di sekitar puting susu), jangan biarkan bayi hanya mengisap puting. Cara menyusui yang salah menyebabkan puting menjadi lecet dan menimbulkan nyeri serta memudahkan terjadinya infeksi.
Upaya lain untuk mencegah infeksi adalah menyusui tanpa jadwal; begitu bayi menginginkannya, segeralah susui, jangan sampai terjadi bendungan ASI. Terima kasih atas pertanyaannya.
KOMENTAR