Nakita.id - Setiap orangtua pasti memiliki cara mendidik berbeda-beda pada anaknya, tak terkecuali Nia Ramadhani.
Kini berhasil dan kaya raya, sudah jadi rahasia umum bahwa Nia Ramadhani merintis kariernya sejak masih di bangku sekolah.
Namanya terkenal semenjak ia memainkan banyak judul sinetron di layar kaca.
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Jadi Menantu Konglomerat, Nia Ramadhani Sentak Anaknya Saat Beli Mainan:
Beruntungnya, ia lantas dinikahi oleh anak konglomerat Abu Rizal Bakrie.
Hidupnya seolah makin mapan dan membuatnya fokus pada rumah tangga dan meninggalkan hingar-bingar dunia pertelevisian Indonesia.
Kini, Nia dan Ardi Bakrie telah dikaruniai tiga orang anak.
Anak pertama Nia yakni Mikhayla Zalindra Bakrie memiliki prestasi yang sangat membanggakan.
Ia berkali-kali menjuarai olahraga gymnastic dan membuat Nia sangat bangga.
Tapi siapa sangka di balik prestasinya, Mikha sempat mendapat perlakuan berbeda dari Nia.
Hal ini diungkap Mikha dalam program Ngopi Dara yang tayang di kanal YouTube Trans TV Official, Selasa (3/9/2019).
"Mama pernah marahin Mikha nggak? yang paling parah yang Mikha inget apa?," tanya Nia Ramadhani.
"Pas mama pukul Mikha, pas Mikha masih kecil," jawab Mikha.
Mendengar jawaban sang buah hati, Nia pun berikan penjelasannya.
Nia menceritakan bahwa anak sulungnya ini sangat aktif, sehingga sempat membuatnya cukup kewalahan.
"Jadinya dia tuh juga suka mukulin, kan habis dari kamar mandi, habis dicebokin udah gitu dia lari, kan capek ya abis dari basah-basahan, akhirnya kamu sini," terang Nia.
Nia menerangkan bahwa sang putri sempat dihukum di kamar mandi hingga dikurung di lemari pakaian.
"Pokoknya Mikha itu sudah pernah dimasukin kamar mandi, masukin ke lemari pakaian, dikunci," tambahnya.
Meski begitu, Nia merasa bila cara didik orangtua pasti berbeda-beda.
"Tapi lihat sekarang dong anaknya, pinter banget, dia sangat berprestasi dan membanggakan," pungkasnya.
Apakah yang dilakukan Nia Ramadhani ini benar ya Moms?
Melansir dari Kidsdevelopment, hukuman yang diberikan orangtua pada perilaku buruk anak sebenarnya tak selalu salah.
Tergantung seberapa besar frekuensi orangtua memberi hukuman pada anak.
Hukuman harus sepenuhnya mampu menekan sikap dan perilaku buruk anak, yang akhirnya tak hanya menjadi hukuman namun akan menjadi sebuah pelajaran.
Orangtua harus ingat bahwa hukuman, khususnya hukuman kedislipinan akan membentuk mental dan juga masa depan si Kecil.
Hukuman Fisik
Bila disaksikan, hukuman fisik terkadang tak dapat diterima semua orang.
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Menasihati Anak dengan Hukuman Fisik Tidak Efektif Malah Sebabkan Hal Ini
Biasanya, orangtua akan menggunakan hukuman fisik bila si Kecil memang sudah snagat kelewat batas.
Meski begitu, hukuman fisik paling tinggi yang 'diperbolehkan' yakni hanya memukul lengan, menampar lengan, atau kaki.
Orangtua tak boleh melakukan hukuman fisik lebih dari hal tersebut, apalagi bila sudah memukul kepala dan anggota vital lain.
Baca Juga: Masih Banyak Dilakukan Orangtua, Ini Konsekuensi Hukuman Fisik pada Anak, Bahayakan Masa Depan!
Memukul pun hanya diperbolehkan dengan gerakan tipis, dengan tujuan memberi efek jera.
Efek jera dengan hukuman fisik di atas sebagai tindakan ancaman sebagai respons agar si Kecil selalu mengingat bila apa yang ia lakukan, bila buruk, maka ia akan merasakan rasa sakit.
Akan tetapi, bila hukuman fisik ini dilakukan dengan frekuensi terlalu sering, justru anak akan menjadi pribadi yang lebih berani.
Perhatikan bila memberi hukuman fisik, yang semata-mata tak hanya menghukum.
Efek Hukuman
Meski dapat mendisiplinkan dan juga memberi pola hidup anak lebih baik, faktanya tak semua hukuman efektif dilakukan lho, Moms.
Beberapa dampak atau efek dari hukuman justru kadang membuat anak merasa mudah takut dengan banyak hal, misalnya, takut mengambil keputusan karena dianggap salah, dan takut menyampaikan keinginan.
Yang perlu dipahami adalah, orangtua harus terus membimbing si Kecil untuk berdiskusi dan terbuka.
Sehingga tak hanya dapat membentuk mental dan juga pribadi anak yang lebih baik, tapi juga mengetahui kekurangan dan kelebihan si Kecil.
#LovingNotLabelling
Belanja Baju Lebaran yang Seru dan Menyenangkan Lewat Koleksi Athleisure Premium dan Workshop DIY Eid Aksesoris
Source | : | YouTube,kidsdevelopment.co.uk |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR