Nakita.id - Moms, salah satu masalah yang mengkhawatirkan orangtua zaman seakrang adalah budaya membaca buku di anak-anak.
Padahal, buku adalah jendela dunia untuk memperluas wawasan anak, Moms.
Budaya membaca bisa makin menurun karena kesempatan membaca yang tidak ada, atau bahkan karena ketiadaan bahan bacaan.
Berdasarkan data yang diterbitkan oleh Central Connecticut State University, Indonesia masih berada di peringkat ke-60 dari 61 negara dalam hal aksesibilitas perpustakaan dan literatur.
Dan dari data yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 2017, masih ada lebih dari 200.000 anak yang putus sekolah.
Baca Juga: Fotonya Tak Ada di Instagram Ruben Onsu, Barbie Kumalasari:
Selain itu, Indonesia masih memiliki tingkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang rendah dengan 70,81 IPM yang menempatkan Indonesia di peringkat ke-116 dari 189 negara dalam hal kualitas hidup dan pendidikan.
Menanggapi keadaan tersebut, UCWeb akan bermitra dengan Rumah Literasi Indonesia, organisasi nirlaba yang secara aktif terlibat dalam meningkatkan kualitas literasi Indonesia.
Untuk memenuhi misinya, UCWeb dan Rumah Literasi Indonesia akan berkolaborasi dalam kampanye untuk mendorong pemerataan distribusi buku di masyarakat, mengatasi kesenjangan akses anak-anak untuk membaca dan membawa pengetahuan yang lebih baik terutama untuk anak-anak dan remaja di beberapa daerah yang kurang berkembang di Banyuwangi, Jawa Timur.
Proyek ini akan mendistribusikan materi di beberapa daerah terpencil di wilayah ini termasuk Desa Gunung Remuk Ketapang, Kalipuro, Rogojampi, Lateng, Kalibaru, Ketapang, Gitik Rogojampi, Margomulyo, Tegal Besar, dan Tamanan.
Tunggul Harwanto, Project Leader Rumah Literasi Indonesia menyatakan bahwa program 9.5 Philanthropy Week oleh UC sangatlah penting karena kebiasaan literasi harus dibangun pada tahap awal, di mana seorang anak sedang berada di masa penting dalam mengembangkan keterampilan kognitif dan kebiasaan mereka.
“Menurut penelitian kami, banyak anak masih sangat asing dengan kebiasaan membaca sebagai akibat dari kurangnya bahan membaca di rumah atau lingkungan mereka. Oleh karena itu, program dengan UC ini adalah dukungan dan peluang yang sangat besar bagi kami, untuk memberikan wadah positif untuk menyebarkan kesadaran pentingnya membaca dan mengumpulkan donasi. UC juga memiliki jangkauan yang luas melalui pengguna mereka, dan kami berharap bahwa banyak orang dapat mendukung dan berkontribusi dalam kegiatan ini,” ujarnya.
Baca Juga: Mudah Mendapatkan Kehamilan Sehat, Ternyata 6 Langkah Ini Ampuh Jaga Kebugaran Moms dan Janin!
Kegiatan donasi ini juga mendapat dukungan dari berbagai kalangan, salah satunya dari penyanyi Krisdayanti.
“Saya ucapkan selamat dan sukses untuk UCWeb atas kegiatan donasi buku ini. Buku pasti bisa membuka cakrawala anak-anak Indonesia. Saya harap program ini bisa bermanfaat dan menumbuhkan semangat belajar anak-anak Indonesia. Bersama UCWeb, mari kita berpartisipasi untuk mencerdaskan anak bangsa,” ajaknya.
UCWeb yang berada di dalam The Alibaba Foundation, salah satu perusahaan teknologi global terkemuka, secara resmi meluncurkan program amal ‘9.5 Philanthropy Week’ di Indonesia.
‘9.5 Philanthropy Week’ adalah kegiatan rutin yang dimulai oleh The Alibaba Foundation pada tahun 2017 untuk mengajak masyarakat menghabiskan tiga jam terlibat dalam kegiatan filantropi, sebagai perwujudan nilai perusahaan yaitu "Semua Orang Berpartisipasi untuk Masa Depan yang Lebih Baik".
Selain mengorganisir dan mendanai program amal, The Alibaba Foundation juga menggunakan keunggulan teknologi mereka untuk membantu dan memberdayakan LSM untuk bertumbuh lebih cepat dari berbagai dimensi termasuk data, produk, dan operasi.
Mereka juga memanfaatkan karakteristik internet untuk membuat kegiatan amal lebih ilmiah dan efektif.
Baca Juga: Jangan Sembarangan Pijat Bayi Moms! Ikuti 10 Tips Ini Agar Tidak SalahUC
Huaiyuan Yang, Vice President UCWeb Global Business menyatakan, “Alibaba adalah perusahaan Internet pertama di dunia yang mengintegrasikan filantropi ke dalam strategi inti perusahaan. Kami dikenal sebagai perusahaan teknologi internasional oleh dunia pada umumnya, namun kami juga ingin dikenal sebagai perusahaan dengan tanggung jawab sosial yang baik, di mana hal ini adalah nilai yang kami pegang di semua bisnis Grup Alibaba, termasuk UCWeb. UC sedang mengembangkan ‘Internet plus Charity’, yaitu model amal baru yang transparan, termobilisasi dan efektif. UC juga membangun ekosistem konten yang bertanggung jawab, menggunakan teknologi internet untuk meneruskan informasi dan pengetahuan, mempersempit kesenjangan digital, menciptakan lapangan kerja di dalam negeri dan membantu menghilangkan kemiskinan. Kami telah beroperasi di Indonesia selama bertahun-tahun dan ini adalah bagian dari komitmen jangka panjang kami terhadap pasar Indonesia,” katanya.
UC Browser, peramban seluler pihak ketiga No.1 di dunia di bawah UCWeb, telah mengoperasikan program amal dalam aplikasi "Library UC" di Indonesia sejak tahun lalu.
Ini adalah program amal jangka panjang yang berfokus pada pendidikan untuk anak-anak kurang mampu dengan memberi pengguna pendekatan baru untuk membantu masa depan Indonesia.
Dengan membaca berita dan artikel di UC Browser, pengguna dapat memperoleh Poin UC yang dapat ditukarkan dengan buku yang dapat disumbangkan, dan pengguna bisa mendapatkan sertifikat elektronik setelah melakukan donasi.
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR