Nakita.id - Kasus pembunuhan ayah dan anak oleh istri muda sempat menghebohkan publik.
Kasus ini pun masih terus berlanjut dan ditangani oleh pihak berwajib.
Berbagai fakta kasus ini pun mulai terkuak.
Kakak kandung Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili, Asoka Wardhana blak-blakan mengungkap kebohongan sang adik ipar, Aulia Kesuma selama ini.
Sebab menurutnya, kebohongan yang dilakukan Aulia Kesuma selama 10 tahun ini baru ia ketahui dari media setelah adik dan keponakannya meninggal dunia.
Saat awal dikenalkan ke keluarga, Aulia Kesuma rupanya mengaku yatim piatu dan tidak memiliki anak.
Kepada keluarga besar Pupung Sadili, Aulia Kesuma mengaku kalau Geovanni Kelvin dan Angel adalah keponakannya.
Namun belakangan Aulia Kesuma mengakui kalau kedua anak itu adalah anak kandungnya dari suami pertama.
Pupung Sadili dan anak kandungnya M Adi Pradana diketahui meninggal dunia karena dibunuh oleh istri keduanya, Aulia Kesuma dan anak tirinya Geovanni Kelvin.
Pupung Sadili dan M Adi Pradana pun dibunuh dengan cara diracun menggunakan 30 butir obat tidur jenis vandres di rumah di Lebak Bulus tersebut.
Setelah diracun, keduanya dibekap. Kedua korban yang sudah tewas kemudian dibawa ke Sukabumi, Jawa Barat oleh Aulia dan KV, untuk dibakar di dalam mobil.
Namun perbuatan mereka terungkap.
Polisi menangkap Aulia Kesuma, Geofanni Kelvin, S dan A.
Keempatnya dijerat dengan Pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman mati.
Baca Juga: Mantan Suami Mendekam di Penjara, Fairuz A Rafiq Asyik Plesiran ke Korea
Menurut pengakuan kakak kandung Pupung Sadili, yakni Asoka Wardhana, dirinya dan pihak keluarga sama sekali tidak menyangka Aulia Kesuma dan anaknya akan setega itu.
Meski dari awal pihak keluarga tak setuju dengan pernikahan mereka, namun ia tak memprediksi sejauh itu.
"Dari awal pernikahan mereka, saya kurang setuju saat melihat karakter calon Edi, bukannya saya sok, tapi ada feeling sepertinya ada sesuatu yang tidak transparan," katanya, dilansir dari Youtube iNews Talkshow.
Kepada keluarga Pupung Sadili, Aulia Kesuma mengaku sebagai yatim piatu dan hanya tersisa bertiga bersama Geovanni Kelvin dan Angel.
"Saya pernah tanya bapak ibumu di mana, katanya bapak dan ibu saya adalah korban 98, saya yatim piatu, saya punya keponakan dua, Kevin dan Angel, itu pertama kali dikenalkan ke saya," tambahnya.
Bahkan saat menikah dengan Pupung Sadili, Aulia Kesuma dinikahkan oleh wali hakim.
"Pas pernikahan, dia memanggil wali hakim untuk dinikahi, saya jadi saksi dari pihak adik saya karena orangtua kami sudah tidak ada," jelasnya.
Untuk Geovanni Kelvin dan Angel, ia mengaku kalau keluarganya selama ini mengetahui kalau mereka adalah keponakan Aulia Kesuma.
"Yang saya tahu pada awalnya dia membawa dua keponakannya namanya Kevin dan Angel, saya ingat waktu mereka berdua ke rumah itu dengan celana pendek, masih kecil, demikian juga Angel masih kecil, sama-sama ke rumah, dia bilang itu ponakannya, karena dia bilang korban 98 dan dia bilang yang terselamatkan cuma bertiga jadi tidak punya keluarga lagi, itu yang saya tahu dari awal," ungkapnya.
Baca Juga: Lupa Bawa Jilbab, Perempuan Ini Jadikan Kantong Plastik Sebagai Penggantinya dan Jadi Trend!
"Saya mengetahuinya justru dari media, kalau Kevin ini diakui sebagai anak kandung si pelaku, dan kami pikir betapa bodohnya kami dibohongi 10 tahun bahwa Kevin itu ternyata adalah anak sesungguhnya," ujarnya dengan suara bergetar.
Aulia Sebut Sumber Cekcok adalah Dana
Aulia Kesuma (AK), tersangka yang jadi dalang pembunuhan suaminya - Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54)- dan anak tirinya M Adi Pradana alias Dana (23), mengatakan suaminya itu tidak bekerja.
Aulia Kesuma juga mengaku, mereka sering bertengkar karena hal-hal sepele.
Menurut Aulia Kesuma, Edi tidak memiliki pekerjaan sejak mereka menikah tahun 2011.
Pembunuhan tersebut terjadi di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada 24 Agustus lalu.
Dalam wawancara di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (3/9/2019), Aulia menyebutkan, dirinya harus membayar utang senilai Rp 10 miliar dari usahanya sendiri.
"Pak Edi itu orangnya enggak pernah kerja. Memang saya yang harus menanggung utangnya itu. Sedangkan dia enggak mengerti sama sekali, dia enggak pernah ada niat untuk mencari kerja," kata Aulia Kesuma sambil terisak menahan tangis.
Aulia Kesuma sempat stres dan memiliki niat untuk bunuh diri karena harus membayar cicilan sebesar Rp 200 juta per bulan.
Aulia Kesuma telah berhutang ke dua bank sejak tahun 2013. Uang hasil pinjaman itu digunakan untuk membuka usaha restoran.
Aulia Kesuma menambahkan, ia dan suaminya sering terlibat cekcok.
Salah satu sumber percekcokan adalah soal pergaulan anak tirinya, M Adi Pradana alias Dana.
"Bapak Edi selalu mem-protect kesalahan Dana. Dia enggak mau anaknya dianggap salah. Saya ngomong seperti ini bukan untuk membela diri, tapi tolonglah jangan judge (menhakimi) saya. Coba kalian menjadi saya satu hari saja, bagaimana rasanya," ujar Aulia Kesuma.
Ternyata Punya Orangtua
Orangtua Aulia Kesuma rupanya sempat berpesan agar anaknya itu bercerai saja dengan Pupung Sadili.
"Kemarin orangtua saya ngomong, harusnya kalau tidak kuat ditinggalin aja. Harusnya kalau enggak dilunasin cerai aja udah," kata Aulia Kesuma.
Sebab menurut orangtua Aulia Kesuma, Pupung Sadili pun tak setuju untuk menjual rumahnya untuk membayar utang.
Karenanya, orangtua Aulia Kesuma itu pun meminta kepada anaknya untuk meninggalkan Pupung Sadili saja.
"Udah enggak bisa padahal biarin aja mau rumah disita juga. Mau Pak Edinya teriak-teriak kayak apa juga ya udah ditinggalin aja, bukannya dihabisin," ungkap Aulia Kesuma seraya terisak.
Usai tampak terisak, Aulia Kesuma pun mengungkap rasa penyesalannya.
Bahkan sambil menghela napasnya, Aulia Kesuma pun mengaku ingin bunuh diri.
"Saya menyesal pak, saya rasanya pengin bunuh diri aja Pak," imbuh Aulia Kesuma.
Baca Juga: Fotonya Tak Ada di Instagram Ruben Onsu, Barbie Kumalasari: "Kok Fotoku Dicrop?"
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Aulia Kesuma Ngaku Yatim Piatu & Korban Tragedi 98, Kakak Pupung Sadili: Bodohnya Kami Dibohongi.
Gift The Superpower of Play Bersama Karakter Terbaru dari Lego Brand, Cataclaws
Source | : | Tribun Jakarta |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR