Nakita.id - Menikah di usia muda menjadi keinginan sebagian wanita dengan berbagai alasan.
Salah satunya yang paling umum adalah mereka ingin jarak usia dengan anaknya tidak terlalu jauh sehingga akan terlihat masih muda meski telah memiliki anak.
UNICEF melaporkan, 1 dari 4 wanita di seluruh dunia menikah sebelum mereka menginjak usia 18 tahun.
Ketika seorang wanita menikah muda, lintasan hidupnya dapat terganggu.
Dia cenderung kurang berpendidikan, menghasilkan lebih sedikit uang dan memiliki anak lebih awal (dengan lebih banyak komplikasi dan risiko) dibandingkan teman-temannya yang menikah di usia matang.
Ini berlaku untuk wanita di setiap negara di dunia.
Di beberapa negara bahkan ada tradisi menikahkan anak-anak yang masih di bawah usia.
Walaupun pernikahan anak-anak dianggap sebagai pelanggaran hak asasi manusia, praktik ini masih tersebar luas di negara-negara berkembang.
Seringkali karena hal itu tertanam begitu dalam tradisi budaya dan dapat dianggap sebagai penyelamat bagi keluarga kurang mampu (baik melalui kompensasi dari keluarga mempelai pria atau asuransi bahwa putri mereka telah dirawat dengan baik di keluarga lain).
Wanita muda sering diharapkan untuk membuktikan kesuburan sejak dini, dan penelitian menunjukkan bahwa kehamilan dini merupakan penyebab utama komplikasi kesehatan yang bisa menyebabkan kematian bagi ibu dan anak.
Mayoritas kehamilan di bawah umur terjadi dalam pernikahan dengan pria yang secara signifikan lebih tua.
Mereka belum memiliki informasi menyeluruh atau keterampilan dalam hubungan yang sehat dan penggunaan alat kontrasepsi.
Sebuah penelitian juga mengatakan, wanita yang menikah di usia matang cenderung lebih sukses dalam pernikahan dan terhindar dari perceraian yang disebabkan karena faktor ekonomi.
Mereka sudah memiliki pendapatan yang cukup untuk kebutuhan rumah tangganya.
Hal ini karena, selama awal usia dua puluhan mereka sudah menghabiskan waktu untuk bekerja dan umumnya karier mereka sudah bagus ketika siap menikah.
Sehingga kebutuhan ekonomi mereka akan terpenuhi saat menikah dan kecil kemungkinan bercerai karena faktor ekonomi.
Baca Juga: Jelang Hari Bahagia, Calon Pengantin Perempuan Malah Meninggal Dunia karena Alami Hal ini
Sedangkan wanita yang menikah di usia muda, mereka cenderung belum memiliki kemampuan finansial yang baik.
Ini karena mereka tidak dapat menggunakan waktu produktif mereka untuk meniti karier secara maksimal.
Secara umum, pasangan yang menunggu hingga pertengahan dua puluhan atau lebih menikmati kematangan lebih dan keamanan finansial, kedua faktor yang membuatnya lebih mudah untuk mempertahankan pernikahan seumur hidup.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | MTV |
Penulis | : | Puput |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR