Nakita.id - Menikahi seseorang yang telah memiliki anak langsung menjadikan Moms sebagai orangtua sambung.
Kondisi ini memberi kesempatan kepada kamu untuk berbagi hidup dan membantu membentuk karakter anaknya.
Jika kamu memiliki anak, mereka dapat membangun hubungan dan membangun ikatan khusus yang hanya dimiliki oleh saudara kandung.
Dalam beberapa kasus, menjadi orangtua sambung akan menjadi masalah tersendiri karena tidak mudah bagi anak menerima sosok dekat baru di kehidupannya.
Apalagi mereka berpikir bahwa kamu bisa menggantikan posisi ayah atau ibu kandung mereka.
Baca Juga: Perjuangan Melahirkan Anak Kedua, Sandra Dewi Mengaku Sering Lupa Kalau Sedang Hamil:
Meskipun tidak ada formula mudah untuk menciptakan keluarga yang "sempurna", penting untuk mengatasi situasi ini dengan sabar dan pengertian semua perasaan dapat terlibat.
Bersumber dari parents dan kidshealth, Inilah cara agar kamu bisa mendekati calon anak tirimu agar bisa dekat satu sama lain:
Mulailah perlahan
Kamu mungkin menginginkan ikatan yang lebih dekat dengan segera, dan mungkin bertanya-tanya apa yang kamu lakukan salah jika calon anak tiri menerimamu tidak secepat yang kamu inginkan.
Tetapi hubungan membutuhkan beberapa waktu untuk tumbuh dengan baik.
Mulailah dengan perlahan dan cobalah untuk tidak terburu-buru dalam berbagai hal.
Biarkan hal-hal berkembang secara alami.
Anak-anak dapat mengetahui kapan orang dewasa menjadi palsu atau tidak tulus.
Seiring berjalannya waktu, kamu dapat mengembangkan hubungan yang lebih dalam dan lebih bermakna dengan calon anak tirimu, yang tidak harus menyerupai orangtua kandung mereka.
Jelaskan peranmu
Anak yang masih kecil mungkin lebih bersedia untuk menerima orangtua sambung, tetapi kebanyakan anak yang beranjak remaja merasa ragu padamu karena beranggapan, kamu mencoba untuk menggantikan salah satu dari orangtua mereka.
Jelaskan kepada anak bahwa sangat mungkin untuk membangun hubungan cinta yang baru di dalam keluarga.
Meredakan ketakutan anak bahwa kamu tidak akan menggantikan ayah atau ibu kandungnya, tetapi malah memperluas keluarga anak karena kehadiran orang lain yang ingin menjadi bagian dari hidupnya.
Lakukan hal-hal yang mempengaruhi hubungan
Anak yang berduka karena kehilangan orangtua yang telah meninggal atau perceraian orangtua kandung mereka mungkin perlu waktu untuk sembuh sebelum mereka dapat sepenuhnya menerima kamu sebagai orangtua baru.
Bagi mereka yang orang tua kandungnya masih hidup, menikah kembali dapat berarti akhir dari harapan bahwa orang tua mereka akan bersatu kembali.
Bahkan jika sudah beberapa tahun sejak perpisahan, anak-anak (bahkan yang sudah dewasa) sering berpegang teguh pada harapan itu untuk waktu yang lama.
Dari sudut pandang anak-anak, kenyataan ini dapat membuat mereka merasa marah, terluka, dan bingung.
Hal-hal lain yang dapat mempengaruhi hubunganmu sebagai calon orangtua sambung:
1. Usia anak
Ketika datang untuk menyesuaikan dan membentuk hubungan baru, anak-anak yang masih kecil umumnya memiliki waktu yang lebih mudah daripada anak-anak yang sudah remaja atau dewasa.
Beberapa orang mengambil perubahan besar di awal, tetapi perilaku yang mengganggu atau emosi yang menantang muncul bertahun-tahun kemudian.
Bicaralah secara terbuka dengan anak-anak, bahkan jika mereka tampak baik-baik saja dengan perubahan besar, untuk membantu mencegah masalah di kemudian hari.
2. Sudah berapa lama kamu mengenal mereka
Biasanya, semakin lama kamu mengenalnya, akan semakin baik hubungannya.
Tapi ada pengecualian (misalnya, jika kamu berteman dengan orang tua kandung mereka).
3. Berapa banyak waktu yang dihabiskan
Jika anak sangat sering menghabiskan waktu bersama orang tua kandung mereka, ini akan menjadikanmu asing bagi mereka.
Karena kamu tidak memiliki banyak waktu bersama anak-anak.
Sehingga akan sedikit sulit bagi kamu untuk membangun kedekatan yang lebih dalam bersama anak.
Kamu butuh waktu yang lebih lama lagi untuk bisa akrab dengan mereka.
Rencanakan kegiatan dengan anak
Hubungan dibangun melalui waktu bersama dan berbagi pengalaman.
Baik itu memasak atau karate, buku atau bola basket, temukan kegiatan yang bisa kamu dan calon anak tiri lakukan bersama.
Intinya cobalah untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan dengan anak yang membuatnya nyaman bersamamu.
Pertimbangkan untuk mencari kegiatan yang tidak disukai oleh orangtua kandung dengan anak tersebut untuk menghindari persaingan, atau untuk keterampilan atau kegiatan yang dapat kamu atau anak tiri ajarkan satu sama lain.
Perbanyak diskusi atau bicara dengan anak
Keluarga tiri baru sering kali tidak memiliki fondasi yang berasal dari sejarah bersama.
Seiring berjalannya waktu, keluarga akan menciptakan kenangan bersama tentang momen lucu dan tantangan yang diatasi.
Meluangkan waktu untuk mengulas buku atau film, silsilah keluarga, dan berbagai peristiwa kehidupan besar membantu menciptakan keintiman dan pemahaman.
Tetap berpegang pada cerita yang sesuai dengan usia tentang masa kecil kamu, pengasuhan, perjalanan atau petualangan, dan sekolah.
Hindari topik-topik seperti pernikahan dan perceraian atau bagaimana kamu jatuh cinta dengan ayah atau ibu mereka.
Baca Juga: Sudah Lewat 7 Hari, Sandra Dewi Akhirnya Umumkan Kelahiran Anak Kedua, Tengok Potretnya!
Bangun hubungan positif dengan mantan istri/suami pasanganmu
Sadarilah bahwa tidak ada mantan orangtua, hanya mantan pasangan hidup. Pasangan Anda perlu bersikap sejajar dengan mantannya.
Demikian juga, perceraian membagi loyalitas anak.
Menerima orang tua sambung sebagai anggota keluarga dapat membuat beberapa anak merasa bahwa mereka tidak setia pada ibu atau ayah kandung mereka.
Salah satu cara orang tua sambung dapat membantu mengatasi kedua masalah ini adalah mengembangkan hubungan kerja yang positif dengan mantan istri/suami pasangan.
Apabila kamu memiliki hubungan yang positif dengan mantan suami/istri pasanganmu (orang tua kandung anak) maka, anak-anak tidak akan merasa berkhianat dengan ayah atau ibu kandung mereka.
GIV Gelar Kompetisi 'The Beauty of GIVing' Guna Dukung Perjalanan Inspiratif Womenpreneur Indonesia
Source | : | parents.com,kidshealth.org |
Penulis | : | Puput |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR