Nakita.id- Membuat MPASI bergizi menjadikan tumbuh kembang si kecil menjadi sehat dan tahan penyakit.
Namun, membuat MPASI bergizi seringkali membutuhkan waktu yang menyita bagi sebagian Moms.
Namun, siapa sangka jika Dokter justru menganjurkan MPASI bergizi instan untuk dikonsumsi si kecil.
Diketahui sejak berusia enam bulan, bayi mulai diperbolehkan diberi Makanan Pendamping Air Susu Ibu ( MPASI).
Namun, ada perdebatan di kalangan ibu-ibu tentang pemberian MPASI instan bagi bayi yang dinilai kurang sehat.
Meta Herdiana Hanindita, dokter spesialis anak, tidak melarang pemberian MPASI instan kepada bayi.
Hal ini dia ungkapkan dalam acara peluncuran buku barunya yang bertema parenting di Jakarta pada Jumat (9/2/2018).
Memasuki usia enam bulan, bayi sudah diizinkan menikmati MPASI karena zat besi yang terkandung dalam ASI tidak mampu memenuhi kebutuhan zat besi harian.
Nantinya, Zat besi ini akan berguna bagi perkembangan otak dan pertumbuhan otot si kecil lho, Moms.
“ASI hanya mengandung 0,2 miligram zat besi. Sementara tubuh perlu 11 miligram. Sisanya 10,8 miligram diperoleh dari asupan MPASI,” ujar Meta.
Meta menilai, pemberian MPASI instan justru membantu para ibu untuk mendapatkan kejelasan takaran zat besi.
Ibu akan kebingungan mengira-ngira kesesuaian banyaknya bahan makanan dengan zat besi yang dihasilkan.
“Silakan saja kalau para ibu mau bikin MPASI homemade. Asal tahu seberapa banyak daging sapi yang mesti dimasak.
Tahu, daging ayam, ati ampela, atau bayam yang harus diolah seberapa?” kata Meta.
Meta menyebut, untuk memperoleh 10,8 miligram zat besi saja, dibutuhkan 950 gram bayam yang dimasak.
Jumlah itu sangat besar bila melihat bahwa umumnya orang hanya mengonsumsi beberapa lembar daun bayam saja.
MPASI intan ini lebih praktis karena telah mengandung zat besi yang diaktivasi dalam jumlah yang tepat,” kata Meta.
Dokter spesialis anak ini juga meminta para ibu untuk tidak usah khawatir dengan kandungan MSG dalam MPASI instan.
WHO disebutkan telah menerapkan standar baku tentang makanan bayi yang dilarang menggunakan MSG.
Dengan demikian, MPASI instan yang telah diizinkan edar oleh BPPOM telah lolos tahap pengontrolan kualitas sesuai kriteria Codex WHO.
“Minusnya, MPASI instan tuh lebih mahal dengan rasa dan tekstur itu-itu saja. Kelebihannya lebih praktis dan ibu tidak usah berpikir lagi takaran gizinya,” pungkas Meta.
6 Tips Membujuk Anak Agar Nyaman Menjalani Pemeriksaan dan Perawatan Saat Sakit
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Safira Dita |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR