Nakita.id - Moms, beberapa waktu yang lalu, jagat sosial media sempat digegerkan dengan video seorang pelajar yang membawa parang.
Belakangan diketahui siswa yang berinisial G tersebut tengah marah kepada guru karena ponselnya disita.
Perilaku tak pantas dari siswa tersebut lantas menjadi perbincangan hangat warganet.
Warganet menilai bahwa sikap G itu sangat tidak sopan.
Lalu, bagaimana ya Moms nasib siswa itu sekarang?
Mengutip Tribun Jakarta, atas kejadian tersebut, Polsek Ngawen melakukan penyelidikan dan mencari jalan keluar.
"Kemudian dari Polsek Ngawen menyelidiki permasalahan tersebut dan mempertemukan dua pihak, akhirnya dibuat pernyataan dari pihak anak dan kepala sekolah," kata Kapolres Gunungkidul AKBP Ahmad Fuady.
Sebab, G masih di usia bersekolah atau di bawah umur.
"Jadi, ia masih diizinkan tetap bersekolah di sekolah itu," kata Ahmad.
Sementara itu, pihak kepolisian tidak mendalami apakah G mengalami kecanduan game atau tidak.
Dalam keseharian, G berperilaku layaknya remaja biasa, bahkan ia tidak termasuk remaja nakal.
"Si G ini biasa saja, enggak nakal. Makanya kok aneh bisa seperti itu.
Mungkin karena gangguan psikis, tidak ada orangtua, jadi perilaku anak seperti itu," kata Ahmad.
Adapun, pihak kepolisian berharap G supaya tetap bisa melanjutkan pendidikan dan mendapatkan bimbingan dari sekolah.
Sebelumnya, dalam video yang beredar luas di sosial media, terlihat G mengenakan kaus berwarna merah dan celana cokelat masuk ke halaman sekolah sambil membawa parang.
Bukan tanpa sebab, rupanya siswa ini sedang marah lantaran tidak terima ponsel miliknya disita oleh guru.
Diduga gurunya menyita ponselnya karena ia ketahuan bermain game online selama pelajaran.
Penyitaan ponsel sudah biasa dilakukan untuk siswa/i yang menyalahi aturan yang ditetapkan oleh sekolah tersebut.
Samar-samar di belakang ada suara yang mengucapkan kata-kata berbahasa Jawa.
"Wes, tak balekne hapene (sudah aku balikin hape kamu)," ucap suara itu.
Si perekam video, mengabadikan video itu di suatu ruangan dengan jendela kaca mengarah pada halaman sekolah atau arah siswa itu datang.
Sang guru yang menyita ponsel segera melempar ponsel milik siswa tersebut.
Sambil melepar ponsel, sang guru berkata dalam bahasa Jawa supaya sang murid segera pulang.
"Nyoh tak balikne, jupuk gek mulih, trus pindah sekolah, rasah sekolah neng kene meneh (Tu udah aku kembalikan, ambil trus pulang, jangan sekolah di sini lagi)," ujar sang guru.
Setelah mengambil ponsel yang habis dilempar itu sang siswa pun langsug pergi meninggalkan halaman sekolah.
Tonton Sisi Baru dari Kisah Legendaris yang Telah Dinanti dalam Disney’s 'Mufasa: The Lion King'
Source | : | Instagram,Tribun Jakarta |
Penulis | : | Salmaa Awwaabiin |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR