Nakita.id - Masalah kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan seolah tak berkesudahan, bahkan semakin parah saja.
Beberapa hari terakhir, sejumlah tempat kembali dilaporkan dilanda masalah kabut asap dan kian ramai dibicarakan.
Sejumlah efek dari masalah kesehatan, pembatalan penerbangan, dan jarak pandang yang turun mengiringi dampak kabut asap yang terjadi.
Baca Juga: Cuaca Panas Kemarau Panjang Bikin Si Kecil Rentan Terkena Penyakit, Orangtua Wajib Waspada
Awalnya, isu kabut asap ini ramai terdengar dari warga Riau serta Tanjungpinang, Ibu Kota Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Melansir Kompas.com, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjungpinang mengatakan kabut asap yang ada di langit Tanjungpinang ini merupakan kabut asap kiriman.
Kabut asap yang terjadi di Kepri didominasi kabut yang timbul dari kebakaran lahan dan hutan (karhutla) di Kalimantan.
Tak hanya di wilayah Tanjungpinang, Kota Batam juga terkena imbas dari kabut asap yang berasal dari Kalimantan ini.
Sementara itu, wilayah lain di Sumatera seperti Palembang, Sumatera Selatan sempat berada di level berbahaya akibat kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah di Sumatera Selatan.
Seorang warga, Hafidz, juga mengeluhkan bahwa akibat terjadinya kabut asap ini kedua putranya yang masih balita mengalami ISPA lantaran menghirup udara bercampur asap sejak beberapa hari terakhir.
Baca Juga: Banyak Bergaul Bentuk Sikap Baik dan Rasa Hormat Si Kecil, Yuk Dicoba Moms!
Kawasan Banjarmasin, Kalimantan Selatan sampai hari ini juga berselimutkan asap dan menyebabkan penerbangan tertunda.
Kondisi tersebut menyebabkan para penumpang harus menunggu pesawat yang mereka tumpangi diberangkatkan.
Kepala Komunikasi dan Legal Bandara Syamsuddin Noor, Banjarmasin, Aditya Putra Patria, saat ditelepon Kompas.com, Selasa (12/9/2019), mengatakan, kabut asap pekat mulai menyelimuti bandara pada pukul 06.00 WITA sampai dengan pukul 08.30 WITA.
Wisata asap bisa pula ditemui di Palangkaraya.
Kamis (12/9/2019) akibat kabut asap yang menyelimuti Kalimantan Tengah, sebuah pesawat Garuda Indonesia batal mendarat di Bandara Cilik Riwut.
Bandara berselimut kabut asap cukup tebal dan pekat.
Akibatnya jarak pandang sangat terbatas, sehingga pesawat yang akan lepas landas menjadi tidak aman.
Berbagai wilayah yang terdampak kabut asap ini mengundang reaksi netizen, terutama mereka yang tinggal di wilayah-wilayah tersebut.
Banyak yang mengunggah kembali video situasi mengkhawatirkan kabut asap di Kalimantan dan Sumatera, salah satunya akun Instagram @mak_nyinyiir.
Baca Juga: Demi Menjadi Anak Pemberani, Jangan Biarkan Anak Tidak Menghadapi Masalah dan Kegagalannya
Warganet pun ramai berkomentar tentang kabar mereka di daerah-daerah terdampak kabut asap.
"Uda gak bisa bedain mana mendung mana kabut mak (emotikon). Anak sekolahan diliburkan. Beginila tiap taun. Dapat musim baru (emotikon) musim kabut asap," tulis @alulaonlineshop.
"Balikpapan, kalimantan timur, setiap bangun tidur bukan udara segar yg dihirup melainkan asap," tambah @missnanospray_mcibalikpapan.
"Makin hari dotempat kami makin parah,,,asap sudah berwarna kuning, keluar rumah bntr lgsg sakit kepala," tulis @isni_aise.
"Sumatra barat terkena imbas nya kabut asap.. kasian anak2 , dan bayi mulai batuk2, tengorokan sakit karena menghirup kabut asap..," komentar dari @adel_delviyani.
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR