3. Hindari koreksi berlebihan
Si Kecil membuat banyak kesalahan saat berkomunikasi, dan itu bukan masalah kok Moms.
Tahan untuk memperbaiki setiap kesalahan, karena itu bisa membuatnya merasa bahwa mereka selalu salah.
Jika Moms terlalu berlebihan mengoreksi apa yang ia ucapkan, bisa jadi ini akan membuat Si Kecil enggan untuk mengatakan kosakata yang ia ketahui karena takut salah dan Moms akan mengoreksinya.
4. Ikuti petunjuk non-verbal
Moms, Si Kecil tidak hanya menggunakan kata-kata untuk berkomunikasi, ada juga isyarat non-verbal yang ditunjukkannya.
Si Kecil mungkin mengangguk atau menggelengkan kepala.
Matanya bisa melebar karena merasa gembira, atau mungkin mengerang ketika sedang frustrasi.
Untuk mengetahui isyarat-isyarat ini awalnya memang sulit, tetapi jika Moms memperhatikannya, maka akan segera terbiasa dan mulai memahami apa arti setiap isyarat yang ditunjukkan Si Kecil.
Setelah mengerti, Moms dapat mulai berkomentar dan menggambarkan apa yang ia rasakan dengan kata-kata, ini mendorongnya untuk berkomunikasi dengan Moms.
5. Ceritakan apa yang Moms lakukan setiap hari
Menceritakan apa yang Moms lakukan dapat membantu Si Kecil menghubungkan kata-kata dengan benda dan tindakan.
Moms dapat menciptakan tradisi di mana setiap anggota keluarga membagikan cerita tentang kesehariannya.
Ajukan pertanyaan pada Si Kecil tentang harinya.
Begitu ia dapat berbicara, dorong untuk menanyakan hal-hal lain pada Moms juga.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | everydayfamily.com,zerotothree.org |
Penulis | : | Puput Sarintiya |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR