2. Tantrum frustasi atau kelelahan
Amukan jenis ini sangat umum. Itu pertanda bahwa Si Kecil tidak memiliki kendali penuh atas perasaan dan emosinya.
Oleh karena itu, ia menangis dan menjadi kesal.
Sering kali, frustrasi adalah hasil dari tidak memahami instruksi yang diberikan kepadanya.
Jika ini masalahnya, penting bagi Moms untuk menghabiskan waktu untuk menjelaskan berbagai hal dan berbicara tentang perasaannya.
Baca Juga: Barbie Kumalasari Ngaku ke Amerika Cuma 8 Jam, Begini Kata Maskapai Tentang Kebenarannya:
Juga, baik bagi Moms untuk merayakan pencapaian dan upayanya, karena itu akan membuatnya merasa dihargai.
Di sisi lain, Si Kecil mungkin mengamuk hanya karena ia lelah dan perlu istirahat.
Dalam kasus ini, Moms harus membawanya ke tempat tidur dan membiarkannya beristirahat.
Setelah beberapa saat, amukannya akan hilang.
3. Tantrum penolakan
Tantrum ini disebabkan karena Si Kecil menolak untuk melakukan sesuatu yang Moms perintahkan padanya.
Misalnya Si Kecil menolak untuk tidur, berangkat sekolah, makan, mandi, dan lain-lain.
Sebaiknya, analisis apakah situasinya menyebabkan semacam stres atau kecemasan pada Si Kecil.
Baca Juga: Berikut Ini Vitamin Saat Hamil yang Disarankan untuk Moms, Catat!
Jika demikian, Moms tidak boleh memaksa Si Kecil untuk melakukan hal-hal tertentu.
Yang penting adalah, Moms tidak merasa kasihan atau luluh karena tangisan dan kemarahan Si Kecil.
Terkadang untuk menghindari berbagai jenis amukan dapat dilakukan dengan memperingatkan Si Kecil sebelumnya tentang apa yang harus dilakukan.
4. Tantrum agresif
Moms, amukan jenis ini bersifat agresif dan kadang-kadang Si Kecil dapat lepas kendali.
Selain menjerit dan menangis, Si Kecil bahkan akan menabrak atau memukul orang lain atau melemparkan benda-benda di sekitarnya tanpa ia sadari.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | youaremom.com |
Penulis | : | Puput Sarintiya |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR