Nakita.id - Demonstrasi yang dilakukan para mahasiswa untuk menolak RKUHP menyisakan duka untuk Faisal Amir.
Mahasiswa Al-Azhar ini terpisah dari rombongan demonstran yang berkumpul di Senayan, dan justru berakhir dengan menerima luka serius.
Faisal Amir ditemukan salah satu rekannya dalam kondisi sudah tak sadarkan diri pada (24/9/2019) dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Baca Juga: Begini Moms, Cara Agar Merasa Nyaman Ketika Menyusui di Tempat Umum
Sosok pejuang suara rakyat ini merupakan mahasiswa angkatan tahun 2015 yang mengambil program studi ilmu hukum.
Melansir dari 'Tribun Jabar', Faisal Amir merupakan koordinator lapangan (korlap) saat aksi demo di DPR RI.
Saat ditemukan, kepala Faisal Amir mengalami luka parah dengan darah yang mengucur.
Sempat dikabarkan meninggal dunia, rupanya kabar duka tersebut hanyalah hoaks semata.
Hingga kini, Faisal Amir masih dirawat secara intensif di RS Pelni.
Mahasiswa Al-Azhar semester delapan ini sedang menjalani masa pemulihan setelah menjalani operasi.
Hal ini karena Faisal Amir mengalami pendarahan otak sehingga membutuhkan operasi bedah untuk menanganinya.
Sang ibunda, Ratu Agung, menyebut kalau putranya mengalami retak rengkorak dan tulang bahu patah.
Kabar baiknya, Faisal Amir disebut sudah sadarkan diri dan mengenali ayah dan ibunya.
Hal tersebut dikatakan sang ibunda ketika di temui Kompas.com, pada Kamis (26/9/2019).
"Alhamdulilah pagi tadi tadi pas saya lihat, dia bicara dengan saya dan papahnya. Terus pas di tanya siapa saya dia kenal papah mamahnya, terus kenal siapa dirinya, sama sekolahnya di mana, alamatnya di mana sudah hafal dia," ujar Ratu saat ditemui di Rumah Sakit Pelni, Petamburan, Jakarta Pusat.
Ratu mengaku, Faisal pun sempat mengeluarkan air mata setelah sadar dan bertemu keluarga.
"Alhamdulilah setelah 24 jam ya dia bedah saraf anak itu bisa berbicara dan ingat kami. Kami bersyukur sekali, banyak yang doain," katanya.
Meski membaik, Ratu mengatakan, anaknya itu belum bisa terlalu banyak diajak berbicara.
Apalagi terkait peristiwa yang terjadi pada anaknya itu. Ratu mengatakan dokter juga mengingatkan bahwa anaknya masih trauma.
"Masih trauma jadi kata dokter tidak boleh banyak ngomong karena tidak punya tempurung, tempurungnya ada di perut," katanya.
Source | : | Kompas.com,Tribun Jabar |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR