Nakita.id - Gangguan obsesif kompulsif atau OCD (Obsessive Compulsive Disorder) pada anak- anak dan remaja telah menjadi hal umum.
Sekitar 1 dari setiap 200 anak-anak di Amerika menderita OCD.
Beberapa anak memiliki kekhawatiran pikiran yang negatif secara terus menerus.
Akan tetapi anak-anak yang mendeita OCD tidak dapat berhenti memikirkan atau menggambarkan atas desakan yang mengganggu, tidak peduli apa yang mereka lakukan secara berulang kali.
Pikiran-pikiran obsesif ini cenderung mendorong anak untuk berperilaku dengan cara tertentu secara berulang-ulang.
Moms, sebagai orangtua harus memahami dampak unik dari OCD ini, sehingga mereka dapat perawatan yang efektif.
Baca Juga: Bullying Berujung Maut, Bocah 13 Tahun Ini Meninggal Akibat Cedera Usai Dipukul Teman Sekelasnya
Tanda-tanda anak yang menderita OCD dapat terlihat seperti ADHD, autisme, dan sindrom tourette.
Gejala OCD pada anak-anak melibatkan pikiran berulang yang disebut obsesif.
Sedangkan gejala kompulsi merepresentasikan perilaku ritual yang berulang-ulang mereka singkirkan.
Dilansir dari healthyplace.com berikut gejala pikiran obsesif pada anak-anak OCD :
- Anak akan punya pemikiran yang berlebihan pada kuman, kotoran, dan penyakit.
- Sering mengatakan keraguan seperti apakah sudah mematikan kompor.
- Punya pemikiran yang mengganggu yang tidak selaras dengan apa yang diajarkan.
Kekhawatiran berlebihan tentang sesuatu yang buruk terjadi seperti kecelakaan mobil atau penyusup rumah.
Gejala perilaku kompulsif pada anak-anak OCD mungkin termasuk:
- Anak akan mencuci tangan secara berlebihan, sering kali lebih dari 100 kali sehari.
- Mengecek kompor apakah sudah dimatikan atau pintu apakah sudah dikunci secara berulang kali.
Baca Juga: Saffron, Rempah Emas yang Miliki Segudang Manfaat Bagi Ibu Hamil
- Akan secara kaku mengikuti aturan yang diberlakukan sendiri seperti mengatur barang-barang pribadi di kamar dengan caranya sendiri dan menjadi marah jika seseorang memindahkan barang tersebut.
- Menghitung sesuatu secara berulang dan berlebihan.
Moms ternyata penyebab OCD pada anak karena adanya keterlibatan faktor biologis dan lingkungan.
Faktor biologis merupakan hubungan antara tingkat neurotransmitter, serotonin, dalam pengembangan OCD pada anak.
Smentara faktor lingkungan juga dapat mempengaruhi Moms, faktor lingkungan bisa menyebabkan anak menderita OCD.
Situasi lingkungan seperti perceraian orangtua, pelecehan, penyakit infeksi streptokokus, masalah sekolah, pengalaman traumatis, atau kematian orang yang disayangi.
Moms, jika anak memiliki gejala OCD Moms bisa memeriksakan anak ke dokter dan psikolog, karena pemeriksaan medis dan psikologis yang lengkap dapat membantu dokter membuat diagnosis yang akurat.
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Source | : | healthyplace.com |
Penulis | : | Ayu Novi Nurdiyanti |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR