Nakita.id - Seiring bertambahnya usia anak, tentu semakin banyal hal yang dipelajarinya.
Terlebih, saat anak mulai memasuki usia 2 tahun.
Banyak perkembangan pada anak di usia ini, mulai dari keinginan melakukan segala hal, hingga semakin pintar berceloteh.
Nah, pada usia ini Moms juga sudah mulai bisa mengajarkan mereka disiplin lo.
Baca Juga: #LovingNotLabelling: 5 Kalimat yang Sebaiknya Moms Hindari Saat Mendisiplinkan Anak
Menerapkan pola asuh guna mendisiplinkan anak memang diperlukan, terutama untuk membentuk kepribadian anak menjadi lebih positif.
Berikut 7 triknya Moms:
1. Lewati pertanyaan
Ketika Moms bertanya pada anak mengapa ia tidak pernah mau mendengarkan, ada kesempatan baik untuk mendapatkan satu respon kata atau tak ada jawaban sama sekali, terutama ketika anak masih berusia 2 tahun.
Lebih baik jangan sering bertanya pada anak, namun Moms bisa melibatkan segala aktivitasnya dengan membuat pilihan yang nantinya akan diminati anak salah satunya.
Misalnya, saat Moms hendak memakaikan baju pada anak, biarkan anak memilih ingin baju yang mana dan sebagainya.
2. Fokus pada apa yang dapat anak lakukan
Ketika anak-anak mendengar perkataan Moms, seperti “Hentikan itu” atau “Jangan lakukan itu,” anak sebenarnya paham jika ia tidak harus melakukan hal-hal tersebut, tetapi anak juga tidak yakin dengan tindakan yang seharusnya dilakukan.
Sebaiknya, fokus pada apa yang anak bisa, bantu ia belajar melakukan perilaku alternatif.
Ini membantunya memahami pilihan terbaik.
Jangan gunakan kata-kata seperti melarang, tetapi biarkan ia melakukan hal yang seharusnya dilakukan tanpa keluar dari batas aman.
3. Lewati logika
Anak berusia 2 tahun belum mampu dalam menggunakan logika.
Moms hanya akan menguras waktu dan tenaga dengan memberikan penjelasan panjang lebar karena anak tidak akan memahami sepenuhnya.
Alih-alih memberikan penjelasan, Moms dapat mencoba menggunakan teknik yang disebut ‘Katakan apa yang anak lihat’, di mana Moms hanya menjelaskan apa yang terjadi tanpa memperbaiki, memberi penilaian, atau memberikan pengajaran.
Hal ini akan membantu anak-anak secara langsung memahami apa yang dimaksudkan Moms.
Baca Juga: Daun Kelor Memiliki Banyak Manfaat, Salah Satunya Dapat Meningkatkan Produksi ASI
4. Beri label kekuatan anak
Pelajaran dari pola asuh terbaik ialah bahwa anak-anak akan bertindak sesuai dengan yang ia percayai.
Jika anak percaya ia bisa bertanggung jawab, anak akan bertindak bertanggung jawab.
Bila anak percaya bahwa ia adalah anak nakal, anak akan bertindak seperti anak nakal.
Setiap kali Moms melihat perilaku yang disukai dari anak, berikan label sebagai kekuatan untuk anak.
Mendisiplinkan anak memang membutuhkan waktu.
Ini tidak mudah membuat anak mau mendengarkan.
Ini memberinya lebih banyak kontrol sepanjang hari dan mengakibatkan anak sering mengomel dan berteriak saat Moms berusaha mengajarinya disiplin.
Lakukan segera trik-trik ini, baik anak sudah memasuki usia 3 tahun dan seterusnya.
5. Once is always
Ketika orangtua memperlakukan anak, misalnya membelikan mainan ketika anak sedang ‘ngambek’ ini akan menjadi kebiasaan yang selalu diharapkan lagi oleh setiap anak.
Untuk menghindari kebiasaan ini, ada beberapa hal yang dapat Moms lakukan:
- Berikan konsistensi dan rutinitas sebanyak yang Moms bisa
- Bantu anak untuk tahu bahwa Moms memahami perasaannya
- Bantu anak belajar untuk mengatasi perubahan, misal pemecahan terhadap solusi
6. Not now is never
Anak terbiasa ingin mengulang suatu hal yang menurutnya menyenangkan, misal ketika mendapatkan hadiah.
Inilah sebabnya mengapa anak-anak memiliki rasa emosional tinggi dalam menanggapi segala hal.
Untuk membantu anak melalui situasi ini, hal terbaik yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
- Berikan konsistensi dan rutinitas sebanyak yang Moms bisa
- Membantu anak dengan rasa empati
- Membantu anak belajar untuk mengatasi perubahan yang terjadi
Tindakan ini tidak akan menghentikan emosi anak sama sekali, tetapi akan membantu mempersingkat, baik intensitas dan durasi ketika anak sedang sulit diatur.
7. Anak-anak akan terus berkomunikasi sampai ia merasa didengar
Ketika seorang anak marah tentang sesuatu dan orang dewasa berkata, “Kamu akan baik-baik saja” atau “Ini bukan masalah besar” atau “Berhentilah menangis,” anak akan langsung berpikir bahwa Moms tidak memahaminya.
Baca Juga: Miris! Tidur Sambil Mengisi Daya Baterai Ponsel, Pria Ini Tewas Tersetrum Listrik
Ini pula yang menjadi alasan Moms akan sering mendengar anak melanjutkan dengan teriakan, atau meningkatkan intensitas emosinya ketika tahu orangtuanya tidak pernah memahaminya.
Jika Moms tidak memahami maksud anak, ia akan terus berusaha untuk berkomunikasi sampai ia percaya Moms telah mengerti semuanya.
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
Source | : | nakita |
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR