Nakita.id - Siapa yang tak kenal mantan presenter D'Academy, Nurina Pertama Putri atau lebih akrab kita kenal dengan Rina Nose.
Kehidupan Rina Nose beberapa tahun belakangan kerap menjadi sorotan publik, karena sensasi yang ia buat.
Pada 2007 lalu misalnya, Rina Nose menghebohkan publik dengan penampilan barunya tanpa hijab.
Baca Juga: Cuaca Panas Kemarau Panjang Bikin Si Kecil Rentan Terkena Penyakit, Orangtua Wajib Waspada
Setelahnya, publik berspekulasi bahwa dirinya pindah agama padahal bukan itu alasan dirinya melepas hijab.
Kemudian, Rina dikabarkan segera menikah dengan Josscy Aartsen tapi terpaksa ditunda.
Sensasi yang dibuat Rina ini pun membuat para haters dirinya semakin menjadi-jadi.
Baca Juga: Banyak Bergaul Bentuk Sikap Baik dan Rasa Hormat Si Kecil, Yuk Dicoba Moms!
Lantas Rina Nose pun membuka surat terbuka untuk para haters yang diunggahnya di Instagram.
Rina Nose sendiri dikenal sebagai artis yang kerap meladeni komentar-komentar negatif dari para haters.
Tak jarang, Rina Nose menjawabnya lewat instastory atau pun membalasnya langsung lewat kolom komentar.
Seolah tak kuasa menahan berbagai cibiran, artis 35 tahun itu akhirnya mengambil jalan yang 180 derajat berbeda dari kebiasaannya.
Lewat Instagram pribadinya @rinanose16 pada Minggu (29/9/2019) lalu, Rina Nose mengunggah sejumlah tangkapan layar berisi sederet komentar warganet.
Total 10 tangkapan layar yang diunggah sang artis kala itu ternyata berisi kata-kata bernada miring yang mencibir penampilannya maupun tingkah lakunya di depan publik.
Baca Juga: Demi Menjadi Anak Pemberani, Jangan Biarkan Anak Tidak Menghadapi Masalah dan Kegagalannya
Bersamaan dengan itu, mantan host acara D’Academy ini lantas membuka surat terbukanya itu dengan 2 pertanyaan menohok.
“Kepada para pembenci, bolehkah saya bertanya dari mana kalian yang selalu menghujat itu mendapat pelajaran-pelajaran dan latihan untuk membenci orang lain yang berbeda? Untuk tidak saling menghargai terhadap individu lainnya.”
“Siapa yang mengajari anda-anda untuk menghakimi dan menilai orang lain yang berbeda dengan kalian itu salah jalan?” tulisnya di kolom caption.
Rina Nose lantas mengkritik sikap para warganet yang mengomentarinya lantaran telah kebablasan dalam menerapkan kebebasan berpendapat di media sosial.
“Apakah dalam konsep berpikir anda KEBEBASAN itu artinya berbuat sesuka hati, tanpa batas, berbuat seenaknya dan hanya melulu bermuara pada hal-hal buruk? Berbuat sesuka hati yang jahat dan negatif dan membahayakan perikehidupan?"
"Tunggu dulu!! Jika betul begitu, saya sangat-sangat prihatin dengan kualitas moral dan mental anda!”
“Hanya orang bermoral rendah yang akan melakukan perbuatan buruk jika memungkinkan dan memiliki kesempatan. Dia hanya baik jika diawasi ancaman dan hukuman. Pemikiran yang luhur tidak memiliki konsep kejahatan! Semua yang buruk dieliminasi oleh kecerdasan moral dan spiritual untuk memilih yang baik dan ideal. Semua atas dasar KESADARAN,” lanjutnya.
Rina Nose tampaknya memahami bahwa semua kritikan yang ditujukan kepadanya semata-mata agar ia menjadi lebih baik.
Namun, ia kurang setuju dengan cara haters yang terkadang ngotot merasa sebagai pihak yang paling benar.
“Tujuan cerdas adalah untuk mencapai kesempurnaan spiritual. Bukan untuk sebuah penghargaan.”
“Mengapa kita begitu bernafsu mengingatkan orang lain pada kebaikan, sedangkan manusia sendiri sudah terlahir dengan naluri kebaikan?”
“Kebaikan tetaplah kebaikan di manapun tempatnya dan apapun bentuknya! Jika kita melihat kebaikan hanya dari satu sudut pandang yang kita anggap paling benar, maka kita tidak akan bisa melihat kebaikan-kebaikan yang lainnya.”
Sontak saja, surat terbuka yang diunggah Rina Nose ini menjadi sorotan hingga disukai oleh lebih dari 178 ribu warganet.
Source | : | |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR