1. Memberi label anak membuat mereka sulit menunjukkan empati
Ketika Moms memiliki anak yang sifatnya suka menantang, kerap kali Moms melabel anak tersebut, "Si pembuat onar" atau, "Si pembangkang".
Secara otomatis, anak tersebut selamanya akan percaya bahwa ia merupakan pembuat onar atau pembangkang.
Akhirnya, Si Kecil tidak memiliki keinginan berubah karena merasa itu adalah ciri khas dirinya, sehingga ia tak ada empati dan juga tak mau menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi karena label tersebut.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Tak Selalu Bagus, Ini Dampak Jika Anak Diberi Label Positif
Karena tak menutup kemungkinan, memberi label pada anak mampu menciptakan tingkat emosi anak.
2. Membuat anak memandang negatif dirinya sendiri
Adakah anak yang merasa dirinya tak baik dan berperilaku buruk?
Ternyata ada lho Moms! Ada anak yang merasa dirinya tidak baik atau justru memandang negatif dirinya sendiri karena kebiasaan yang diperlihatkan orangtuanya.
Baca Juga : #LovingNotLabelling: Inilah 3 Cara Efektif Hindari Labelling pada Anak
Ketika anak membuat salah, kerap kali orangtuanya berkata, "Maafkan anak saya ya, dia tidak akan melakukannya lagi", atau "Maaf ya, memang dia sangat gaduh setiap saat", kepada orang lain yang merasa terganggu.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | sleepingshouldbeeasy.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR