“Menurut gue, orang-orang itu tidak punya kesempatan atau tidak bisa mem-branding diri dia. Karena gini, jangan salahin industri (hiburan).
Tapi, sekarang kita harus cerdas menanggapi market yang ada. Sekarang ini para netizen kan, kalau karya bagus ya udah pasti sebenarnya. Tapi, butuh something yang lebih menghibur,” ujar Kumalasari.
Selain perlu sesuatu yang menghibur, Kumalasari juga mengatakan bahwa kelebihannya adalah dapat memanfaatkan peluang yang ada.
“Tapi, kan suara penyanyi-penyanyi lain banyak yang bagus, tapi kenapa lebih ngetop lo? Mereka berkarya, sedangkan lo cuma dengan sensasi aja. Menurut mereka begitu kali,” tanya Uya Kuya.
Baca Juga: Ngeyel ke Amerika Cuma 8 Jam, Barbie Kumalasari Bikin Uya Kuya Melongo dengar Penjelasannya
“Karena gua cerdas. Gue bisa memanfaatkan, gue bisa melihat peluang pasar. Karena gue kan basic-nya pengusaha, Papi. Jadi, gue bisa menilai, oh netizen sekarang suka dengan ngatain orang halu, dengan menu sensasi.
Dalam arti, kalau mereka (netizen) udah suka sama orang bukan menyatakan suka tapi menyatakan bully-an. Itu bentuk rasa cinta mereka, gitu,” jelas Kumalasari.
Bagaimana menurut Moms?
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | youtube.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR