Nakita.id - Anak-anak memang sering bertingkah laku menggemaskan.
Namun, terkadang mereka juga suka membelot dan tidak mau mendengarkan apa yang Moms katakan.
Mereka terkadang berlaku seenaknya sesuai dengan apa yang dimauinya.
Karenanya Moms mungkin akan terpancing emosi dan membentak atau memarahinya bila tak menuruti permintaan Moms.
Nada suara yang tinggi dan menghakimi sering kali keluar dari mulut Moms.
Lebih dari itu, Moms mungkin mengeluarkan kata-kata yang negatif bahkan sampai berusaha mengancam.
Akan tetapi, hal ini justru akan berdampak buruk pada anak. Anak bisa saja malah jadi pembangkang karena dimarahi.
#LovingNotLabelling, untuk mengingatkan anak akan kesalahan yang dilakukannya, Moms tak perlu dengan cara membentak.
Moms bisa coba berbicara dengan kata-kata yang halus dan pilihan frasa yang tepat.
Mengutip dari Mother.ly, ini 5 frasa yang bisa Moms gunakan ketika anak tak mau mendengarkan.
1. "Apa yang perlu kamu ingat?"
Gunakan kata tersebut sebagai kata ganti dari "Hati-hati".
Pasalnya, anak-anak sering mengabaikan ketika kita mengatakan hal yang sama berulang kali.
Alih-alih, libatkan keterampilan berpikir kritis mereka dan minta mereka menyatakan kembali tindakan pencegahan penting.
Atau berikan secara spesifik apa yang Moms inginkan.
Contoh: "Apa yang perlu kamu ingat saat bermain di taman?" atau "Tolong gerakkan perlahan seperti kura-kura saat berjalan di atas tembok itu."
Baca Juga: Sempat Drop Saat HPL Makin Dekat, Ini Persiapan Kartika Putri Jelang Kelahiran Anak Pertama
2. "Tolong bicara dengan lembut"
Kata-kata ini bisa Moms gunakan sebagai ganti larangan ketika meminta anak untuk berhenti berteriak, seperti ganti dari: "Berhentilah berteriak!" atau "Diam!".
Beberapa anak secara alami lebih keras daripada yang lain.
Jika mereka kesulitan berbicara dengan lembut, tunjukkan di mana mereka bisa bersuara keras dan juga gunakan kekuatan bisikan.
Dalam kombinasi dengan sentuhan lembut dan kontak mata, berbisik adalah cara yang sangat efektif untuk membuat anak-anak mendengarkan.
Contoh: "Tolong bicara pelan atau berbisik," (berkata dengan suara berbisik) atau, "Aku suka nyanyianmu, dan aku ingin kamu di luar atau di ruang bermain untuk bernyanyi keras."
3. "Apakah kamu ingin melakukannya sendiri atau mintaku untuk membantumu?"
Ini sebagai kata ganti bila si Kecil tak segera melakukan perintah, Moms.
Gantilah bentakan seperti "Aku sudah bertanya tiga kali, lakukan sekarang!" dengan kata yang lebih lembut.
Kebanyakan anak merespons dengan sangat baik untuk diberdayakan.
Beri mereka pilihan dan keterampilan berpikir kritis mereka mengatasi godaan mereka untuk mundur.
Contoh: "Sudah waktunya untuk pergi. Apakah kamu ingin memakai sepatumu sendiri, atau mau saya membantumu?" atau "Apakah kamu ingin masuk sendiri ke mobil atau aku harus menggendongmu ke dalam?"
Baca Juga: Meninggal Saat Usia Kandungan 26 Minggu, Ini Nama Anak Kembar Irish Bella dan Ammar Zoni
4. "Apa yang kamu pelajari dari kesalahan ini?"
Ini sebagai ganti dari bentakan: "Bikin malu" atau "Kamu seharusnya tahu lebih baik."
Berfokus pada motivasi untuk mengubah perilaku untuk masa depan akan memberi Moms hasil yang jauh lebih baik daripada memalukan perilaku buruk di masa lalu.
Contoh: "Apa yang kamu pelajari dari kesalahan ini?" atau "Apa yang kamu pelajari dan bagaimana kamu melakukannya secara berbeda di waktu berikutnya, sehingga kamu tidak mendapat masalah di sekolah?"
5. "Berhenti, bernapas (rileks), sekarang tanyakan apa yang kamu inginkan."
Ini bisa Moms lakukan ketika anak sedang merajuk.
Kata-kata ini bisa digunakan sebagai ganti dari: "Berhenti merengek!"
Pastikan untuk membuat model ini juga.
Terus ulangi dengan tenang sambil bernapas panjang (rileks) bersama mereka, sampai mereka bisa tenang sendiri dan mengubah cara mereka berbicara.
Contoh: "Mari kita berhenti, bernapas bersama, sekarang coba lagi untuk menanyakan apa yang kamu inginkan."
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | mother.ly |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR