1. Kelebihan protein dalam urin (proteinuria) atau tanda-tanda tambahan masalah seperti ginjal atau penurunan produksi urin.
2. Sakit kepala parah
3. Perubahan dalam penglihatan, termasuk kehilangan penglihatan sementara, penglihatan kabur atau sensitivitas cahaya.
4. Nyeri perut bagian atas, biasanya di bawah tulang rusuk bagian kanan.
5. Mual atau muntah.
Baca Juga: Ibu Hamil dengan Asma Bisa Memicu Komplikasi Preeklampsia, Catat!
6. Penurunan kadar trombosit dalam darah (trombositopenia).
7. Fungsi hati terganggu.
8. Nafas pendek, disebabkan oleh cairan di paru-paru.
9. Peningkatan berat badan yang tiba-tiba dan pembengkakan (edema) terutama di wajah dan tangan.
Preeklampsia sendiri diklasifikasikan sebagai satu dari empat gangguan tekanan darah tinggi yang dapat terjadi selama kehamilan.
Tiga lainnya adalah hipertensi gestasional, hipertensi kronis, dan hipertensi kronis preeklampsia superimposed.
Preeklampsia tidak bisa dianggap sepele karena dapat membahayakan janin.
Maka, Moms sebaiknya mencegah preeklampsia dengan rajin meminum aspirin dengan dosis rendah seperti 81 miligram per hari setelah 12 minggu kehamilan.
Atau, Moms dapat berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter kandungan terkait dosis yang sesuai.
Selain itu, konsumsilah suplemen kalsium untuk membantu mencegah terjadinya preeklampsia.
Rekomendasi Sunscreen untuk Si Kecil: Gently Sunscreen SPF50+ PA++++ dengan Serum Anti-Polusi!
Source | : | mayoclinic.org |
Penulis | : | Puput Sarintiya |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR