Pasalnya, karakter yang diungkapkan tersebut bisa menjadi definisi diri anak hingga membuat mereka terbatasi mengeluarkan berbagai emosi.
2. Dilakukan secara tidak sengaja dan sering
Memberikan label kadang dilakukan secara tidak sengaja dan sering oleh orangtua pada anak mereka.
Padahal, sikap dan perilaku anak selalu berubah sesuai dengan emosi, keadaan dan lingkunagn mereka.
Hai ini bisa memengaruhi diri mereka dalam berpikir dan berperilaku karena terlalu sering mendengar label dari orang terdekat.
3. Hanya bentuk pemuasan pemberi label
Ketika memberi label, orangtua akan melihat anak tersebut sebagai sosok yang telah diberikan cap tertentu.
Jadi, ketika anak memperlihatkan sikap yang berbeda dari label yang diberikan, orangtua akan menampik.
Contohnya ketika anak diberi label 'berantakan' orangtua tidak akan sadar kalau anak mereka menjadi lebih 'rapi'.
Source | : | The Parent Junkie |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR