Nakita.id - Memiliki buah hati yang sudah menginjak usia sekolah tak jarang kita dihadapkan dengan berbagai permasalah soal pola asuh.
Dalam mengasuh anak yang memasuki usia lima tahun ke atas, Moms memang perlu memperhatikan pola asuh yang bijak.
Bagaimanakah pola asuh yang bijak bisa diidentifikasi?
Melansir dari Parents, cukup mengurangi intensitas untuk memberikan kalimat-kalimat yang melabel Si Kecil.
Baik label positif maupun negatif.
Pertumbuhan emosi anak perlu dipantau, ketika mereka sudah mulai bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya.
Interaksi sosial yang dilakukan buah hati di luar rumah tak jarang membuat anak kita lebih peka terhadap apa yang ia rasakan.
Tak selamanya Si Kecil merasa nyaman atau bahagia berada dalam lingkungan teman sebayanya.
Gangguan-gangguan kecil terkadang akan ia hadapi hingga membuat Si Kecil meluapkan emosinya dengan menangis.
Sulit mengungkapkan apa yang ia alami dan rasakan, menangis menjadi salah satu cara cepat anak kita mengungkapkan perasaannya.
Namun, Moms jangan langsung memberikan teguran keras pada Si Kecil kalau menangis adalah tindakan anak cengeng.
Label tersebut justru membuat perkembangan psikis buah hati terhambat.
Memendam perasaan adalah salah satu dampak yang akan terbawa sampai dewasa dan menjadi salah satu pemantik depresi pada anak.
Jika Moms tak ingin hal tersebut terjadi, latihlah Si Kecil mengatur emosinya.
Hal ini justru bisa dimulai dari diri Moms sendiri.
Melansir dari Raisingchildren.com, Moms yang selalu tersugesti untuk tidak menunjukkan kesedihan diri sendiri di depan anak, kali ini cobalah untuk lebih terbuka pada buah hati.
Ketika anak kita mengetahui perasaan orangtua, entah sedih atau bahagia.
Secara tak langsung buah hati akan belajar tentang kapan dan bagaimana mengekspresikan emosi secara baik dan benar.
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Berhenti Labeli Si Kecil dengan Kata 'Cengeng', Ini Tips Mudah Cara Atasinya
Dengan begitu timbulah rasa saling mengerti antara anak dan orangtua.
Si Kecil juga akan merasa tidak semua perhatian harus terfokus pada dirinya.
Melihat emosi orang lain juga mengajari anak bahwa Moms dan Dads adalah orang-orang yang memiliki perasaan juga.
Dengan begitu, Si Kecil akan mulai terlatih mengungkapkan apa yang ia rasakan dengan penjelasan yang lebih deskriptif dan tak hanya menangis saja.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Parents,raising children |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR