Tak hanya itu, sangat mungkin pula anak yang biasa menerima label positif akan tumbuh menjadi individu yang 'sombong', sebab ia tak bisa menerima kekurangan dan kelemahan dirinya akibat terlalu sering dipuji.
Akibatnya, anak akan gampang frustrasi jika tidak mencapai target yang ingin ia raih.
Selain itu, saat orangtua selalu memuji anak pintar dalam suatu bidang, padahal faktanya tidak demikian, maka saat anak mengikuti kompetisi di bidang tersebut dan kalah, maka hal tersebut akan membuatnya sangat tertekan.
Agar pemberian pujian tak berdampak negatif, lontarkan saja pujian secara spesifik dan sesuai dengan tingkah laku anak sebenarnya.
Jika anak memang memiliki keterampilan yang positif, semisal ia mempunyai kemampuan di bidang tertentu, pujilah perilakunya itu sesuai fakta.
Misalnya, "Kamu berhasil memenangkan lomba melukis karena kamu memang pandai melukis, mama sangat bangga, dan teruslah berlatih".
Source | : | nakita |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR