Nakita.id - Coba Moms ingat kembali, pernahkah Moms membandingkan Si Kecil dengan teman atau saudaranya?
Kadang hal ini tak disadari oleh kita, sebab ketika Moms membandingkan prestasi atau perilakunya dengan anak lain, lebih sering Moms memang bermaksud baik.
Misalnya ketika Moms bilang, "coba lihat kakak, kakak bisa lo, ranking 1", Moms sebenarnya ingin memotivasi Si Kecil jika ia pun bisa meraih prestasi lebih.
Atau ketika melihat teman sebayanya yang penurut dan jarang tantrum, mungkin Moms tanpa sadar pernah membandingkan perilakunya dengan Si Kecil.
Moms memang hanya ingin memberikan contoh untuk ditiru oleh anak, tetapi, seperti yang dimuat Huffington Post, membandingkan pencapaian anak bukan jalan yang tepat.
Membandingkan Si Kecil dengan anak lain, sama saja melabelinya 'kurang baik' dibandingkan dengan saudara atau temannya.
Hanya sebagian kecil anak yang menanggapi nasihat orangtua bernada membandingkan dengan pandangan sebagai contoh.
Anak-anak tidak suka menerima kritikan, juga belum begitu mengerti bagaimana harus merespon kritikan.
Justru, ada 4 dampak negatif dari membandingkan Si Kecil, yuk catat.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Source | : | Huffington Post |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR