Mereka yang kontra dengan pola asuh RIE mengatakan bahwa anak-anak, termasuk bayi, berkembang dengan sentuhan, komunikasi, penetapan batas, dan batasan yang jelas.
Jadi, terlalu banyak pengamatan dan tidak cukup memegang dan mencintai juga dapat menimbulkan masalah.
Terlebih lagi, bayi relatif tidak berdaya yang berarti mereka bergantung pada orangtuanya untuk bertahan hidup.
Baca Juga: Dikeroyok Andhika Pratama dan Irfan Hakim Soal Pola Asuh Anak, Ussy Sulistiawaty Nyaris Menangis:
Sehingga, melakukan kontak mata dan berbicara dengan Si Kecil menunjukkan bahwa Moms ada dan mencintai mereka.
Mereka yang kontra berpendapat bahwa pola asuh RIE hanya akan mendorong orangtua semakin asyik dengan gadget dan media sosial dan kurang menaruh perhatian pada Si Kecil.
Mereka berpendapat bahwa Si Kecil membutuhkan orangtua mereka untuk menggendong mereka, berbicara dengan mereka, bernyanyi untuk mereka, membacakan untuk mereka, memberi mereka makan, dan mencintai mereka.
Moms, setiap pola asuh memiliki plus dan minusnya tersendiri, semua kembali kepada Moms.
Nah, apakah Moms tertarik dengan pola asuh RIE ini?
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | verywellfamily.com |
Penulis | : | Puput Sarintiya |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR