Nakita.id - Tahukah Moms, setiap tanggal 15 Oktober, kita memperingati Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sabun Sedunia.
Bukan baru-baru ini saja, Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia sudah dimulai sejak 2008 oleh PBB.
Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia 2019 memiliki tema "Bersihkan tangan untuk semua".
Baca Juga: Mengenal 'Purple Crying' pada Si Kecil dan Cara Mengatasinya
Tujuan dari kampanye ini adalah penurunan angka kematian anak-anak akibat penyakit diare yang timbul karena kurangnya akses pada air bersih, sarana sanitasi dan sarana cuci tangan.
Penderitaan karena sakit diare dapat dikurangi dengan melakukan Cuci Tangan Pakai Sabun, di mana menurut penelitian dapat mengurangi angka kematian yang terkait dengan penyakit diare hingga hampir 50 persen.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI menghimbau sekolah dasar agar melakukan kegiatan bersama Cuci Tangan Pakai Sabun dengan air mengalir setelah melakukan beberapa kegiatan di sekolah.
Mendukung Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia, Lifebuoy memperhatikan tiga pilar yaitu sekolah, posyandu, dan rumah sakit.
Perwakilan dari pilar sekolah, Selasa (15/10/2019), Lifebuoy hadir di SDN 01 Menteng, Jakarta Pusat.
Mengapa sekolah? Anak-anak menghabiskan waktunya sebagian besar di sekolah, mereka berinteraksi, belajar, bermain, dan makan sehingga membutuhkan tangan yang bersih agar mereka terbebas dari kuman.
Maka anak-anak bisa hadir di sekolah memenuhi panggilan sebagai pelajar dan memberikan kontribusi untuk Indonesia.
Edukasi pentingnya Cuci Tangan Pakai Sabun di 5 saat penting: sebelum dan sesudah makan pagi, sebelum dan sesudah makan siang, sebelum dan sesudah makan malam, setelah bermain dan setelah menggunakan toilet.
"Komitmen Lifebuoy sejalan dengan upaya pemerintah dalam membentuk pola hidup bersih dan sehat melalui kebiasaan cuci tangan pakai sabun dan juga inisiatif sekolah sehat.
Beberapa upaya Lifebuoy dalam rangka Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia adalah memfasilitasi edukasi Cuci Tangan Pakai Sabun 8200 sekolah dasar serta pesantren yang tersebar di 64 kota dan kabupaten di 11 provinsi.
Puncak perayaan yang kita rayakan bersama hari ini di SDN 01 Menteng Jakarta melibatkan dukungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kementerian Kesehatan RI, juga Titi Kamal dan Christian Sugiono sebagai brand ambassador Lifebuoy, 15 dokter kecil, dan anak-anak sekolah sehat Indonesia," jelas Maulani Affandi, Head of Skin Cleansing and Baby Unilever Indonesia.
Baca Juga: Amankah Konsumsi Kerang Selama Hamil ? Perhatikan Hal Berikut Bila Ingin Memakannya
"Kita hidup di tiga lingkungan: di rumah, sekolah, dan masyarakat luas dimana memang kita butuh anak-anak berkecimpung langsung ke dunia luas untuk belajar adaptasi.
Tapi itu juga meningkatkan risiko terpapar dengan kuman penyakit, paling sering ditemui dipraktek klinik harian adalah pertama, batuk pilek, habis itu tangannya pegang mainan, nyolek temannya, pegang buku.
Kemudian yang kedua, diare karena banyak banget anak-anak keluar dari kamar mandi tidak cuci tangan atau langsung main/makan dan sebagainya dan itu penularannya dari feses ke oral sifatnya langsung.
Atau mata merah, pertama keluhan belum merah baru gatal, kucek-kucek, pegang temannya, pegang meja, dan seterusnya jadi kotak dari situ gampang banget tertular.
Jadi aku setuju banget yuk ikut dalam gerakan ini langkah paling dasar mudah, murah, dan efektif untuk mencegah penularan penyakit harian itu," jelas dr. Kanya Fidzuno, Sp.A.
Sementara Titi Kamal dan Christian Sugiono mengaku edukasi Cuci Tangan Pakai Sabun kepada anak-anak penting.
"Kalau buat kita itu hal yang sangat penting, itu bisa dibilang nomor 1 di rumah kita karena kita sebagai orang tua kita selalu ingin anak kita selalu sehat, tidak terpapar kuman penyakit, bisa terus melakukan kegiatannya.
Anak kita yang pertama, Arjuna/Juna sudah menginjak 6 tahun, jadi mungkin bedanya kalau dia masih anak kecil kita bisa jagain di rumah tapi sekarang banyak kegiatan di luar yang dilakukan sendiri, kadang kita khawatir kalau dia terpapar kuman penyakit.
Makanya isu cuci tangan ini sangat penting dan di rumah kita menanamkan pondasi sejak dini karena kita butuh dia bisa mencuci tangan sendiri, jadi sebagai orang tua kita tenang.
Terus kerja sama yang baik antara ayah dan ibu benar-benar dibutuhkan, saya bangga sama Titi dari Juna kecil sampai Kai selalu diajarkan cuci tangan," kata Christian Sugiono.
"Jadi kita sebagai ayah dan ibu harus kompak dalam memberikan pendidikan dalam anak juga. Rumah kan sebenarnya pondasi awal sebelum dia di sekolah dan bertemu teman jadi peranan aku sebagai ibu penting untuk menanamkan gaya hidup sehat.
Cuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah makan, sesudah dari toilet, sudah dari dini aku kasih penanaman ke Juna. Dulu khawatir tapi sekarang udah nggak kadang-kadang dia ngingetin temennya juga.
Terus aku juga kasih lihat ke dia buku, tayangan-tayangan misalnya kalau terkena kuman begini, nah dia jadi tau oh supaya terhindar dari kuman aku harus bersihkan tubuh dan cuci tangan pakai sabun," tambah Titi Kamal.
Meskipun sangat concern pada kesehatan sang buah hati Titi Kamal tidak membatasi kegiatan di outdoor tapi setelah itu cuci tangan pakai sabun tetap berlaku.
Kesimpulannya, Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia mengajak Moms membiasakan gaya hidup sehat agar Si Kecil terhidar dari penyakit harian.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | kemendikbud.go.id |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR