"Meskipun kadang datang tidak ada keluhan dengan kecanduan game, tetapi ada yang tidak mau sekolah, tidak mau makan. Pada akhirnya disebabkan karena game itu," tambahnya.
Pengingkatan pasien pun cukup terlihat, dari yang dulunya hanya satu pasien dalam satu pekan, sekarang hampir ada satu atau dua pasien setiap harinya.
Pada tahun ajaran baru kemarin, bahkan disebutkan ada sekitar 35 anak dengan kecanduan game online dan harus menjalani pengobatan di RSJD Kota Surakarta.
Baca Juga: Akhirnya Berhasil Pertemukan Marshanda dengan Paula Verhoeven, Baim Wong Berkelakar,
Mereka rata-rata kecanduan game online ekstrem.
Dari jumlah itu, dua di antaranya harus dilakukan rawat inap di RSJD Kota Surakarta, sementara sisanya menjalani rawat jalan.
"Yang rawat inap kemarin ada dua anak. Kelas 3 SMP dan satunya kelas 1 SMA. Tapi, sekarang sudah tidak ada. Mereka baru pulang Minggu kemarin," terangnya.
Baca Juga: Punya Masalah dengan Kaki Pecah Pecah? Coba Tips Perawatan yang Murah dan Mudah Ini!
Penanganan biasanya disesuaikan dengan gejala yang muncul dari pasien.
Sebab tidak semua anak yang kecanduan game memiliki gejala yang sama.
Biasanya gejala yang pertama kali muncul adalah gangguan emosi.
Seperti marah-marah, tidak mau makan, susah tidur dan yang lainnya.
Source | : | tribunnews,Grid.id |
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR