Nakita.id - Mungkin selama ini Moms mengira bahwa Rumah Sakit Jiwa hanya untuk menangangi pasien dengan gangguan kejiwaan.
Tetapi tidak untuk di Solo, Jawa Tengah. RSDJ Dr Arif Zainudin Kota Surakarta kini memiliki fungsi lain.
RSJD yang ada di Jalan Ki Hajar Dewantara Kecamatan Jebres, Solo ini sekarang menangani anak-anak yang kecanduan game online.
Melansir dari Grid.id, Penanganan itu telah dilakukan oleh pihak rumah sakit sejak tiga tahun terakhir.
Anak-anak yang menjalani pengobatan di RSJD ini biasanya mulai dari anak Sekolah Dasar (SD) hingga remaja SMA kelas pertama.
Menurut Aliyah Himawati Kepala Instalasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja RSJD Dr Arif Zainudin Kota Surakarta jumlah pasien anak kecanduan game online akhir-akhir ini mengalami peningkatan.
"Akhir-akhir ini ada peningkatan (pasien anak kecanduan game online)," ungkapnya.
"Meskipun kadang datang tidak ada keluhan dengan kecanduan game, tetapi ada yang tidak mau sekolah, tidak mau makan. Pada akhirnya disebabkan karena game itu," tambahnya.
Pengingkatan pasien pun cukup terlihat, dari yang dulunya hanya satu pasien dalam satu pekan, sekarang hampir ada satu atau dua pasien setiap harinya.
Pada tahun ajaran baru kemarin, bahkan disebutkan ada sekitar 35 anak dengan kecanduan game online dan harus menjalani pengobatan di RSJD Kota Surakarta.
Baca Juga: Akhirnya Berhasil Pertemukan Marshanda dengan Paula Verhoeven, Baim Wong Berkelakar,
Mereka rata-rata kecanduan game online ekstrem.
Dari jumlah itu, dua di antaranya harus dilakukan rawat inap di RSJD Kota Surakarta, sementara sisanya menjalani rawat jalan.
"Yang rawat inap kemarin ada dua anak. Kelas 3 SMP dan satunya kelas 1 SMA. Tapi, sekarang sudah tidak ada. Mereka baru pulang Minggu kemarin," terangnya.
Baca Juga: Punya Masalah dengan Kaki Pecah Pecah? Coba Tips Perawatan yang Murah dan Mudah Ini!
Penanganan biasanya disesuaikan dengan gejala yang muncul dari pasien.
Sebab tidak semua anak yang kecanduan game memiliki gejala yang sama.
Biasanya gejala yang pertama kali muncul adalah gangguan emosi.
Seperti marah-marah, tidak mau makan, susah tidur dan yang lainnya.
"Ada beberapa langkah yang kita lakukan untuk mengatasi gangguan emosi. Salah satunya dengan obat, dengan farmakoterapi," tuturnya.
Setelah itu, baru dilanjutkan dengan terapi perilaku.
Terapi tersebut dilakukan tidak hanya sekali tetapi berkelanjutan atau terus menerus.
Paling tidak dilakukan setiap hari selama dua pekan.
"Minggu pertama bisa kita terapi perilaku. Dan itu berlanjut paling tidak enam bulan. Idealnya seperti itu," ungkap dia.
Melansir dari Tribunnews, biasanya anak yang mengalami kecanduan game tidak akan mengaku.
Jadi ada baiknya Moms memehatikan frekuensi Si Kecil memegang ponsel setiap harinya.
Selain itu perhatikan juga apa Si Kecil bisa melaksanakan tugasnya dengan baik dan masih semangat ke sekolah atau tidak.
Karena mereka akan cenderung malas ke sekolah dan mudah emosi.
Ada baiknya mulai sekarang Moms membatasi frekuensi Si Kecil menggunakan ponsel.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | tribunnews,Grid.id |
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR