Tak bisa dipungkiri saat anak telah remaja dan mulai mengenal lawan jenis dalam relasi lebih dari teman sebaya, orangtua akan merasa cemas.
Namun demikian, menurut Angie, lebih 'menakutkan' ketika melihat anaknya mengalami patah hati.
"Itu ternyata masa yang lebih, aduh, saya harus melihat mereka sakit hati, mereka menangis, itu rasanya kayak pengin obrak-abrik rumah orang deh," jelas Angie.
Sayangnya, fase 'naksir-naksiran' dan patah hati itu pasti dilewati oleh Si Kecil yang tumbuh menjadi remaja, Moms.
Oleh karena itu, penting bagi Moms untuk mengajaknya mengobrol, terutama saat Si Kecil telah memasuki masa pubertas.
Obrolan yang Moms perlu mulai dengan Si Kecil yaitu masalah tanggung jawab reproduksi dan hubungan seksual.
Walau kerap dipandang tabu, membahas soal tanggung jawab reproduksi dan seksual dengan remaja sangat penting.
Psikolog Anak dan Remaja, Alzena Masykouri, M.Psi., menekankan krusialnya peran orangtua membahas masalah ini.
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR