Nakita.id - Orangtua mana yang tidak sedih dan kalut ketika melihat anaknya mengalami kesusahan hingga membuat Si Kecil tampak murung?
Aktris dan presenter cantik Novita Angie bahkan mengakui ia sampai ingin mengacak-acak rumah orang saat melihat hal itu terjadi pada anaknya.
Kesedihan yang dimaksud Novita Angie tak lain ketika anaknya yang sudah menginjak usia remaja mengalami patah hati.
Dalam talkshow yang menjadi bagian acara Peluncuran Kampanye 1001 Cara Bicara, Kamis (24/10/2019), Novita Angie menceritakan pengalamannya sebagai ibu dari anak yang tumbuh remaja.
Menyaksikan buah hati meninggalkan fase anak dan tumbuh jadi remaja memang suatu yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata.
Deg-degan, cemas, dan berbagai macam emosi bercampur jadi satu.
Hal inilah yang juga dirasakan oleh Novita Angie, apalagi ketika anaknya telah mengenal urusan 'cinta' atau menyukai lawan jenis.
Tak bisa dipungkiri saat anak telah remaja dan mulai mengenal lawan jenis dalam relasi lebih dari teman sebaya, orangtua akan merasa cemas.
Namun demikian, menurut Angie, lebih 'menakutkan' ketika melihat anaknya mengalami patah hati.
"Itu ternyata masa yang lebih, aduh, saya harus melihat mereka sakit hati, mereka menangis, itu rasanya kayak pengin obrak-abrik rumah orang deh," jelas Angie.
Sayangnya, fase 'naksir-naksiran' dan patah hati itu pasti dilewati oleh Si Kecil yang tumbuh menjadi remaja, Moms.
Oleh karena itu, penting bagi Moms untuk mengajaknya mengobrol, terutama saat Si Kecil telah memasuki masa pubertas.
Obrolan yang Moms perlu mulai dengan Si Kecil yaitu masalah tanggung jawab reproduksi dan hubungan seksual.
Walau kerap dipandang tabu, membahas soal tanggung jawab reproduksi dan seksual dengan remaja sangat penting.
Psikolog Anak dan Remaja, Alzena Masykouri, M.Psi., menekankan krusialnya peran orangtua membahas masalah ini.
"Ketika anak sudah mulai masuk masa puber, maka sudah harus ada komunikasi, ada pembicaraan, ada diskusi soal batasan dalam pergaulan dan tanda-tanda dalam pubertas," jelas Alzena.
Saat remaja sudah mengenal perasaan romantis pada lawan jenis, Moms jangan sampai mengabaikannya, tetapi jangan juga mengekangnya.
Maka baiknya, Moms dan Dads memberikan penjelasan sesuai kebutuhan Si Kecil di usianya itu.
Tanggung jawab Si Kecil menjaga organ reproduksi dan hubungan sosial harus Moms berikan pada Si Kecil yang sudah puber.
Dalam artian, Si Kecil perlu mengerti batasan siapa yang boleh menyentuh tubuhnya, bagian-bagian mana saja yang termasuk privasi.
Apalagi ketika anak sudah mulai menyukai lawan jenis, Alzena mengingatkan adanya 'syarat dan ketentuan'.
"Membicarakan syarat dan ketentuan itu memang harus dibicarakan, nggak bisa dibablasin atau diserahkan pada pihak guru," tambah Alzena.
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR