Nakita.id- Guru sering kali memberikan PR atau pekerjaan rumah kepada muridnya.
PR atau pekerjaan rumah tidak hanya membantu anak belajar tentang mata pelajaran sekolah, tetapi juga cara agar anak mengembangkan rasa tanggung jawab.
Inilah alasan mengapa PR harus dikerjakan dan dikumpulkan tepat waktu.
Dalam mengerjakan PR, tentunya anak memerlukan bantuan dari orang sekitar seperti Moms dan Dads.
Baca Juga: Si Kecil Bilang Tak Suka pada Gurunya di Sekolah? Begini Cara Menghadapinya, Moms
Dengan melakukan sedikit bantuan, Moms dan Dads dapat membuat pengalaman belajar yang positif untuk anak, loh.
Bantuan yang dimaksud bukan berarti mengerjakan PR untuk anak ya Moms, melainkan bantuan agar menciptakan suasana dan dukungan penuh.
Berikut beberapa cara yang bisa Moms lakukan agar anak terbiasa mengerjakan PR tepat waktu:
1. Tentukan tempat dan suasana yang nyaman
Tempat dan suasanya yang nyaman akan membuat anak lebih fokus dan bisa berkonsentrasi dalam megerjakan PR lo, Moms.
Selain itu, tempat dan suasana yang nyaman juga membuatnya lebih semangat belajar dan terdorong untuk mengerjakan PR tepat waktu.
Maka, buatlah ruang belajar anak dengan penerangan yang memadai dan jauhkan dari gangguan TV, telepon, atau suara gaduh yang dapat memecah fokusnya.
2. Pilih waktu setiap hari untuk mengerjakan PR
Beberapa anak mengerjakan PR mereka tak lama setelah pulang dari sekolah pada sore hari.
Buat jadwal atau waktu khusus setiap hari bagi anak untuk mengerjakan PR mereka.
Namun, sebaiknya Moms tidak menentukan kapan jam belajar mereka ya, sesuaikan dengan suasana hati anak yang terpenting dalam satu hari mereka memiliki waktu untuk belajar dan mengerjakan PR.
Jika suasana hati mereka kurang baik, maka mereka tidak akan bisa mengerjakan PR dengan baik kan, Moms?
3. Biarkan anak berperan menetapkan aturan
Buat persetujuan antara Moms dan anak mengenai waktu dan tempat untuk belajar.
Jangan buat peraturan sendiri tanpa persetujuan anak ya Moms, karena yang akan belajar anak bukan Moms.
Jadi, pastikan anak menyetujui aturan yang telah dibuat agar mereka nyaman dan belajar tanpa paksaan.
4. Jangan mengerjakan PR anak
Ini mungkin yang sering kebanyakan orangtua lakukan, mengerjakan PR anak agar mereka mendapatkan nilai bagus atau merasa kasihan saat anak kesulitan mengerjakan.
Moms, sah-sah saja bila membantu anak menegerjakan PR, tetapi biarkan mereka berusaha mengerjakan PR mereka sendiri.
Bantulah mereka dengan memberi arahan, cara atau rumus-rumus, bukan malah mengerjakannya untuk mereka.
Tapi, ingat ya Moms dalam mengajari anak jangan sampai membentak atau mengeluarkan kalimat negatif.
5. Berikan umpan balik positif
Lihatlah PR anak dan sesekali pujilah mereka tentang semua hal yang dilakukannya dengan benar.
Dan meskipun mereka mendapat nilai yang kurang memuaskan, tetap beri mereka pujian dan dukungan karena usaha mereka.
Jika Anda menemukan kesalahan, jangan mengkritiknya sebaliknya, tinjau pekerjaannya bersama-sama dan cobalah untuk menentukan bidang kesulitannya.
6. Tetap berhubungan dengan gurunya
Jika anak mengalami masalah dengan PR yang sedang berlangsung, seperti kesulitan memahami apa tugasnya atau bagaimana menyelesaikannya, beri tahu gurunya.
Guru dapat menyesuaikan tugas sehingga lebih sinkron dengan kemampuannya.
Dan tak perlu malu atau gengsi untuk mengatakan bahwa anak mengalami kesulitan mengerjakan PR pada gurunya
Setiap anak memiliki batas kemampuan masing-masing kok, Moms.
Source | : | parents.com |
Penulis | : | Puput Sarintiya |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR