nakita.id - Semua orang tentu tidak ingin mengalami nyeri tulang belakang bagian bawah alias low back pain (LBP). Pasalnya, sekali mengalami nyeri tulang belakang bagian bawah, kita akan dibuat serbasalah karena nyerinya yang teramat sangat, baik saat istirahat, tidur, beraktivitas, apalagi saat bangun dari tidur dan dari posisi duduk.
Walaupun menurut penelitian di Amerika, 5,6% penduduknya mengalami nyeri tulang belakang bagian bawah, tapi hal ini bisa dihindari. Caranya dengan tidak berlama-lama duduk. Menurut dr. Harmantya Mahadhipta, SpOT (K-Spine) dari RS Premier Bintaro, “Kita duduk tidak boleh lebih dari 1 jam terus-menerus. Jadi setelah duduk satu jam, kita harus berdiri, bergerak, paling tidak lima menit. Baru duduk kembali.”
Baca juga: Ibu Gemuk Berisiko Mengalami Gangguan Nyeri Tulang Belakang
Kenapa duduk terlampau lama bisa membuat seseorang mengalami nyeri tulang belakang? Jawabannya, jelas Dr. dr. Luthfi Gatam, SpOT (K-Spine) dari RS Premier Bintaro, karena tulang belakang bagian bawah terbebani terus-menerus, “Jadi, tulang seperti dipres terus. Tulang belakang bagian bawah saat kita duduk harus menopang beban badan kita sepenuhnya. Bayangkan jika berat badan kita 70 kg. Itulah yang dirasakan oleh tulang belakang.”
Bila hal ini berlangsung terus-menerus san dalam jangka lama, tambah Lutfi, lama-kelamaan akan terjadi kerusakan yang menekan saraf di tulang belakang. Jadilah saraf kejepit.
“Yang posisi duduknya sudah benar saja, tegak, lurus, sempurna, jika terlalu lama duduk, kemungkinan mengalami nyeri tulang belakang bagian bawah atau saraf kejepit masih ada. Bayangkan, bagaimana dengan mereka yang selalu duduk dengan posisi tidak benar dan lama,” tegas Hermantya.
Baca juga: Penderita Cerebral Palsy Ini Bisa Berjalan untuk Pertama Kalinya Setelah Operasi Tulang Belakang
Maka dari itu, mulai sekarang, setiap duduk, duduklah dengan baik, tegak, lurus, dan sempurna. Jangan lupa, aktifkan penanda waktu, supaya kita tahu sudah duduk selama satu jam, kemudian lakukan relaksasi.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | je |
KOMENTAR