Nakita. id - Tak hanya terjadi pada orang dewasa, anak juga mungkin mengalami gangguan mental seperti bipolar.
Gangguan bipolar (bipolar disorder) adalah sebuah kondisi kejiwaan yang membuat penderitanya mengalami perubahan suasana hati secara drastis.
Ada kalanya ia merasa sangat bahagia, atau merasa sangat sedih.
Tidak hanya orang dewasa saja yang bisa bipolar, anak-anak juga bisa memilki resiko mengalami bipolar.
Tapi ternyata bipolar bisa muncul gejalanya pada masa kanak-kanak. Uniknya, pada anak gangguan ini muncul bersamaan atau mirip-mirip dengan gangguan hiperaktif defisit atensi (Attention Deficit Hyperactive Disorder).
Baca juga: Peneliti Temukan Gen yang Berhubungan dengan Risiko TInggi Bipolar Disorder pada Anak
Banyak orangtua yang kurang menyadari dengan kehadiran gejala awal gangguan bipolar pada anak-anaknya.
"Gangguan bipolar pada anak-anak sulit dibedakan karena gejalanya mirip dengan ADHD," kata Michael Aronson, MD, psikiater klinis dan konsultan untuk WebMD.
Menurut Aronson, kelainan bipolar pada anak-anak atau remaja seringkali merupakan diagnosis yang paling sulit dilakukan. "Sulit membedakan apakah perubahan mood normal, gangguan bipolar, atau ADHD," ujarnya.
Misalnya senang main sampai lupa waktu, sulit konsentrasi, hiperaktif, banyak bicara, mudah tersinggung, senang berlebihan, kurang tidur, dan lainnya.
Baca juga: Kondisi Labil Jiwa Perlu Segera Dapat Pertolongan
Tanda lain anak yang menderita bipolar diantaranya tiba-tiba merasa sangat sedih dan tidak semangat bermain dengan teman-temannya, tidak mau menuruti nasehat orangtua, sulit membedakan perbuatan baik dan buruk, tidak takut dengan apapun serta suka berhalusinasi.
Selintas perilaku itu mirip gangguan ADHD ya Bu. Lantas, bagaimana membedakan keduanya?
Perbedaannya adalah pada mood atau suasana hati mereka.Pada anak hiperaktif, biasanya hanya fisiknya yang tidak bisa diam.
Baca juga: Anak yang Sering Dibentak Berisiko Menjadi Bipolar
Jika anak bipolar, sikap ini disertai dengan kondisi mood yang naik-turun dan meledak-ledak.
Bila pada orang dewasa perubahan emosinya berlangsung dalam hitungan minggu, pada anak bipolar fluktuasi emosinya bisa dalam bilangan jam.
Contohnya, belum lama anak terlihat kesal dan marah-marah, namun beberapa jam kemudian dia bisa merasa sangat senang.
Lalu apakah yang menyebabkan anak menderita gangguang bipolar?
Menurut Boris Birmaher, M.D, psikiater dari Psychiatric Institute and Clinic di Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat, faktor genentik menjadi salah satu penyebab anak terkena gangguan ini.
"Anak-anak ini mungkin memang memiliki risiko yang cukup tinggi, tapi bukan berarti setiap anak akan memiliki gangguan yang sama," ujar Boris.
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR